SuaraKaltim.id - Berikut penjelasan tentang asal usul dari Kerajaan Berau yang raja pertamanya dikenal sangat tampan.
Pasangan suami istri Inni Baritu dan Inni Kabayan sudah lama menikah, tetapi tidak juga dikaruniai seorang anak.
Pada suatu hari, Inni Baritu pergi ke kebun mencari bambu pattung atau bambu besar untuk dibuat dinding dapur sebagai pengganti dinding dapurnya yang rusak.
Ketika sedang mencari bambu yang diinginkannya, ia kaget karena menemukan seorang bayi yang terbaring diantara pecahan bambu pattung. Bayi itu pun dibawa pulang ke rumah untuk diasuhnya.
Baca Juga: Produksi Perikanan Berau Naik 2.257 Ton, Pulau Derawan Jadi Wilayah Tertinggi
Sesampainya di rumah Inni Kabayan tidak kalah kagetnya ketika mendengar suaminya memperoleh bayi di dalam sebuah bambu pattung.
Ia pun segera pergi ke dapur mengambil kain untuk menyelimuti si bayi. Saat mengambil kain di kurindan (keranjang terbuat dari anyaman rotan), ia mendapat kejutan lagi.
Ia malah menemukan seorang bayi perempuan yang sangat cantik di dalam kurindan itu. Akhirnya, kedua pasangan suami-istri tersebut mendapatkan dua bayi yang sangat dinanti-nantikannya.
Mereka meyakini bahwa kedua bayi ini merupakan titisan dewa yang diberikan kepada mereka.
Kedua bayi ini diberi nama sesuai dengan asal kehadirannya. Bayi laki-laki diberi nama Baddit Dipattung karena berasal dari bambu pattung sedangkan bayi perempuan diberi nama Baddit Dikurindan karena berasal dari kurindan.
Baca Juga: Kenangan Jembatan Ulin di Berau, Sempat Diklaim Jadi Jembatan Terpanjang di Asia
Baddit Dipattung tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah berani. Ia begitu disegani dan dihormati oleh para pemuda dan pemudi di tujuh kampung Berau.
Singkat cerita, pada pertemuan yang dihadiri oleh para pemimpin tujuh kampung di Berau, ia pun diangkat sebagai raja pertama di Kerajaan Berau yang diberi gelar Adji Raden Suryanata Kesuma.
Di bawah kepemimpinan Adji Raden Suryanata Kesuma wilayah Kerajaan Berau semakin luas. Selain itu, perdagangan, pertanian, pertahanan, dan keamanan semakin bertambah maju.
Keberadaan Kerajaan Berau tidak hanya menyatukan tujuh kampung yang awalnya ada di wilayah Berau, tetapi juga menertibkan kehidupan masyarakat Berau pada saat itu.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
Unik dan Sehat! Sporturism Kaltim Tawarkan Pengalaman Olahraga Sambil Petik Buah
-
Hadi Mulyadi: Pemprov Kaltim Terus Wujudkan Akses Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Izin Kampanye di GOR Kadrie Oening Dihambat, Tim Isran-Hadi Protes Keras
-
Aroma Ketidakadilan di Debat Pilkada Kaltim? Tim Hukum Isran-Hadi Desak Transparansi KPUD