SuaraKaltim.id - Pulau Kakaban, salah satu wisata unggulan di Kabupaten Berau yang terletak di Kepulauan Derawan ditutup sementara. Hal ini dilakukan karena ubur-ubur langka tanpa sengat yang berada di Danau Laguna Pulau Kakaban tidak muncul di permukaan dan sementara ini tidak menemani pengunjung yang berenang.
Informasi yang beredar di masyarakat menyebutkan, ubur-ubur langka tersebut tidak ada di perairan Pulau Kakaban.
Penutupan sementara Pulau Kakaban tersebut berdasarkan keputusan hasil rapat tim koordinasi, antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), BKSDA Kaltim dan anggota tim lainnya, di Disbudpar Berau belum lama ini.
Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir menyatakan, ditutupnya lokasi wisata tersebut lantaran pihaknya bakal mendorong penelitian lebih lanjut terkait kondisi objektif yang terjadi di dalam danau tersebut.
Baca Juga: Dinkes Berau Terus Awasi Penyebaran Covid-19
Demi mendukung penelitian tersebut, pihaknya bakal melibatkan peneliti dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
"Rencananya, tim bakal terjun langsung ke Danau Kakaban, untuk mengambil sampel air dan ubur-ubur untuk jalani uji laboratorium. Untuk itu kami tutup sementara demi kelangsungan hidup biota laut, ubur-ubur langka itu,” ujar Ilyas Natsir, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu (30/12/2023).
Ia menjelaskan, dari data sementara, didapati perubahan suhu air yang membuat ubur-ubur mencari lokasi akar pohon bakau alias mangrove untuk berteduh dan berenang.
Selain itu, curah hujan yang tinggi juga diduga menjadi penyebab tingkat keasaman air danau jadi meningkat.
"Ada juga dari masalah wisatawan yang tidak tertib untuk membasuh diri sebelum berenang di danau tersebut. Walhasil, bahan kimia yang berasal dari sunblok, bahan kimia dari make up lainnya, menyatu dengan air dan mengakibatkan kualitas air jadi berkurang. Tapi ini kami teliti dulu lebih lanjut,” jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Berau Rencana Tingkatkan BLT Pada 2024
Ia juga menegaskan, pihaknya tidak tahu sampai kapan danau tersebut ditutup dari kunjungan wisatawan. Sebab, pihaknya memastikan terlebih dahulu hasil penelitian dikeluarkan oleh tim YKAN.
Berita Terkait
-
Permintaan Tinggi, PGN Datangkan LNG dari Berau Kalimantan Timur
-
Makna Pantun Ubur Ubur Ikan Lele, Lagi Jadi Fenomena di Medsos
-
Kumpulan Pantun Ubur-ubur Ikan Lele Kreatif dan Kocak!
-
Diledek Keriput oleh Warganet, Bunda Corla Ngamuk Berbalas Pantun: Ubur-Ubur Ikan Lele...
-
Ubur Ubur Ikan Lele Kenapa Viral? Asal-usul Pantun Absurd Bikin Geger Media Sosial
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
BMKG: Hujan 80-90 Persen Berpotensi Guyur Kaltim, Warga Diminta Waspada
-
Cegah Perundungan, DPRD PPU Dorong Kolaborasi Sekolah, Orang Tua, dan Pemerintah
-
Dugaan Pencemaran Laut, PT EUP: Kami Tetap Peduli pada Kesejahteraan Nelayan
-
Peringatan BMKG: Waspadai Dampak Pasang Laut di Pesisir Kaltim pada 2 April 2025
-
Sinergi DPRD dan Pemkab PPU, Stunting Berkurang Hingga 11,55 Persen