SuaraKaltim.id - Kerajaan Berau merupakan kerajaan yang berdiri di wilayah Kalimantan Timur pada abad ke-14. Menurut sejarah Berau, raja pertamanya adalah Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri.
Aji Raden Suryanata Kesuma kemudian menjalankan masa pemerintahannya pada tahun 1400–1432 dengan adil dan bijaksana sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat.
Setelah beliau wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh putranya yang selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai pada sekitar abad ke-17.
Dikutip dari berbagai sumber, di sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC).
Baca Juga: Produksi Perikanan Berau Naik 2.257 Ton, Pulau Derawan Jadi Wilayah Tertinggi
Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera atau politik adu domba dan kelicikan Belanda ini berhasil memecah belah Kerajaan Berau, menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.
Awalnya, Kesultanan Berau yang pada saat itu terpecah menjadi dua yaitu wilayah akibat konflik internal kerajaan.
Saat itu pemerintahan telah beralih pada penguasa baru yaitu, Kesultanan Gunung Tabur yang diperintah oleh Sultan Aji Kuning Gazi Mahyudin (1834-1850) dari keturunan Aji Pangeran Dipati.
Sementara Kesultanan Sambaliung diperintah oleh Raja Alam (1810-1852) yang diberi gelar Sultan Alimuddin, keturunan dari Aji Pangeran Tua (1673-1700).
Keadaan ini membuat Belanda semakin tertarik untuk menjadikan kedua kesultanan itu benar-benar terpecah dan saling bermusuhan. Pergolakan antara pihak kerajaan dengan Belanda terus saja terjadi.
Baca Juga: Berau Masuk Zona Merah DBD, 333 Kasus dan 3 Kematian
Persahabatan yang Raja Alam jalin dengan para raja di Sulawesi menjadikan dirinya turut membenci kehadiran Belanda di wilayahnya.
Berita Terkait
-
Kisah Keluarga Patrick Kluivert, Keturunan Bintang Pesepak Bola
-
Profil Noah Steenbergen, Striker Keturunan Bandung yang Bisa Jadi Opsi untuk Piala Dunia U-17 2025
-
Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
-
DNA Manusia Purba dari Afrika Utara Ungkap Sejarah Tersembunyi Gurun Sahara, Apa Itu?
-
Ironi Belanda Gagal ke Piala Dunia U-17 2025 Setelah Pemainnya Banyak Dinaturalisasi Indonesia
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Motor Brebet dan BBM Aneh, DPRD Kaltim Desak Pertamina Tanggung Jawab
-
BRI Bantu UMKM Fashion Lokal Unjuk Gigi di Pasar Dunia
-
Dividen Rp31,4 Triliun Menanti, Jangan Lewatkan Cum Date BBRI 10 April 2025!
-
Kebun Raya Unmul Dirusak Tambang Ilegal, Netizen: Unmul, Tunjukkan Taringmu!
-
3,2 Hektare Hutan Pendidikan Unmul Rusak, Kampus Minta Gakkum Bertindak