SuaraKaltim.id - Generasi muda berperan penting dalam upaya bangsa mencapai visi Indonesia Emas 2025, serta mendukung suksesnya pembangunan Ibu Kota Nusantara di (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Sekdaprov Kaltim) Sri Wahyuni. Dia menuturkan, untuk mewujudkan itu, pihaknya perlu membangun dan membangkitkan rasa kebanggaan generasi muda Benua Etam dengan berbagai sejarah, potensi kekayaan alam, budaya dan adat istiadat dan lainnya.
“Di Kaltim berdiri Kerajaan Kutai sebagai kerjaan Hindu tertua di Indonesia. Di Sangkulirang, Kutai Timur juga ditemukan Gua Tapak Tangan yang berusia sekitar 40 ribu tahun. Pendulum peradaban itu kembali ketika Kutai menjadi pusat peradaban pada zamannya, dan pada 2019 peradaban Indonesia kembali ke Kalimantan Timur ketika Kaltim ditetapkan sebagai ibu kota negara," bebernya, melansir dari ANTARA, Rabu (21/02/2024).
Hal tersebut, katanya perlu didukung dengan situasi Kaltim yang kondusif secara sosial, sebagai modal utama untuk kelangsungan pembangunan IKN.
"Kaltim juga memiliki poros budaya kesultanan, budaya melayu Kutai dan budaya masyarakat pedalaman (suku Dayak). Namun Kaltim tetap menampakkan diri sebagai daerah yang kondusif dimana penduduknya hidup berdampingan rukun dan harmonis,” urai Sri Wahyuni.
Dia menambahkan, Kaltim berada di posisi ketiga untuk indeks pembangunan manusia (IPM) secara nasional. Jumlah itu di bawah Jakarta dan Yogyakarta, dengan nilai 78,20.
Dia mengartikan, kualitas sumber daya manusia Kaltim mampu bersaing secara nasional. Perekonomian Kaltim juga ikut tumbuh pesat seiring dengan berlangsungnya pembangunan IKN.
Di mana pada 2023 ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 6,22 persen dan berkontribusi terhadap perekonomian regional Kalimantan sebesar 48 persen.
"Sebagai gerbang utama IKN, maka harus menyiapkan Kaltim sebagai daerah yang mampu bersisian bersama dengan IKN. Bagaimana transformasi ekonomi Kaltim berperan penting untuk mewujudkan hal itu, dengan pengembangan sektor pariwisata, pertanian dalam arti luas, industrialisasi, dan hilirisasi," terangnya.
Baca Juga: BMKG Temukan 125 Titik Panas di Kaltim, Ini Sebarannya
Dia menjelaskan, mendukung hal itu juga, Pemprov Kaltim memiliki program Beasiswa Kaltim Tuntas untuk mendorong dan memperbanyak pendidikan vokasi di jenjang menengah atas.
"Serta, berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk pengembangan jurusan pendidikan vokasi," lugasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
IKN Dibuka Lebar untuk Dunia: Basuki Tegaskan Komitmen Investasi Sehat dan Berkelanjutan
-
BMKG Ingatkan Kaltim: Kemarau Basah Bisa Picu Karhutla dan Krisis Air
-
Seno Aji Tegaskan FKDM sebagai Mitra Strategis Jaga Keamanan Wilayah
-
Revisi UU IKN Mengemuka, DPRD Kaltim: Jangan Gegabah Ubah Aturan!
-
Ketika Elpiji Harus Diantar dengan Ketinting: Cerita Distribusi Energi di Mahulu