Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 05 Maret 2024 | 14:00 WIB
Pedagang beras di salah satu pasar Kota Bontang. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di Kota Bontang melonjak hingga 34 persen. Padahal angka toleransi kenaikan harga beras secara nasional hanya di 2 hingga 5 persen. 

Harga beras hari ini, 5 Februari di pasaran Rp 16 - 17 ribu di pasaran diprediksi angkanya akan terus meningkat menjelang bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri. 

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang Idham mengatakan, kenaikan harga beras berlaku secara nasional lantaran ada kenaikan harga gabah dari petani. 

Kemudian kenaikan disebabkan banyaknya petani yang gagal panen akibat musim serta serangan hama. Meski secara pasokan di Bontang cukup selama 1 bulan ke depan.

Baca Juga: Seragam Sekolah Gratis Bontang, Rp 15,5 Miliar untuk Berdayakan Penjahit Lokal

Untuk menekan inflasi harga beras, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program. Salah satunya, menggelar Gelar Pangan Murah (GPM). 

Kemudian juga terdapat program bantuan pangan. Di mana selama 6 bulan sebanyak 5.806 KK mendapat pasokan beras 10 kilogram. 

"Sementara Bontang sudah diangka 34 persen. Itu mengkhawatirkan. Jadi kita intervensi. Melalui GPM dan pembagian bantuan beras. Data berdasarkan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)," ucap Idham, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (05/03/2024).

Lebih lanjut, angka penerima beras di Bontang terbilang bertambah. Dari pada 2023 untuk penerima sebanyak 5.672.

Untuk distrivusi beras rencananya akan disalurkan kembali tahap ke dua di Maret 2024 ini. Penyaluran berada di masing-masing kelurahan. 

Baca Juga: Oknum Sipir Lapas Bontang Terlibat Politik Uang, Dipindah!

"Yang Januari sudah dibagi. Yang Februari tinggal tunggu pasokan aja. Dibagi sampai Juni 2024 nanti," pungkasnya.

Load More