SuaraKaltim.id - Prosesi Beluluh Sultan merupakan salah satu prosesi adat oleh Sultan Kutai Kartanegara (Kukar) menjelang Festival Budaya Erau di Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur (Kaltim).
Tujuan dari diadakannya prosesi beluluh ini adalah untuk menyucikan Sultan dari unsur-unsur kejahatan energi negatif baik dari yang terlihat maupun yang ghaib.
Ada beragam prosesi dalam ritual Beluluh ini, misalnya di hari sebelumnya sudah dilakukan khataman Al-Qur'an kemudian doa haul jama oleh kerabat beserta para tokoh agama dan para habaib.
Maksud dan tujuan dari prosesi khatam Al-Qur'an dan doa haul jama adalah mendoakan para leluhur sultan-sultan terdahulu yang sudah berpulang maupun kerabat yang telah meletakkan pondasi adat istiadat serta budaya di kesultanan.
Baca Juga: Kasus Diare di Kukar Meningkat Drastis: Waspada Faktor Lingkungan dan Perilaku
Kemudian di hari berikutnya Sultan akan didudukkan di sebuah balai dan menjalani sejumlah prosesi. Prosesi beluluh diawali dengan Sultan Kutai yang didudukkan sejenak di atas tilam kasturi lalu Sultan menaiki balai bambu dengan berpijak pada pusaka batu tijakan.
Sultan duduk di atas singgasana dari balai bambu di bawah ikatan daun beringin dan dipayungi selembar kain kuning yang disebut kirab tuhing yang dipegang oleh 4 orang pemuda.
Tuhing dalam bahasa Kutai bermakna pantangan. Balai bambu tersebut diletakkan di atas lukisan sakral tambak karang. Kaki balai bambu tersebut dihiasi dengan daun kelapa dan diletakkan peduduk atau sesajian.
Selanjutnya dilakukan prosesi tepong tawar yang dipimpin oleh dewa atau pemimpin ritual yang membacakan mantera dan memercikkan air bunga ke sekeliling Sultan.
Selanjutnya dewa menyerahkan mangkuk berisi air bunga kepada Sultan dan Sultan mencelupkan tangan dalam mangkuk air bunga tersebut dan mengusapkan air bunga pada bagian wajah. Berikutnya dewa akan menaburkan beras kuning ke arah Sultan.
Baca Juga: Sejarah Suku Paser Balik yang Jadi Asal Muasal Nama Kota Balikpapan
Setelah tepong tawar, selanjutnya dilakukan ritual ketikai lepas. Ketikai Lepas adalah sejenis anyaman dari daun kelapa yang akan terurai jika ditarik kedua ujungnya.
Berita Terkait
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
-
Mudik Lebaran 2025 di Sultan Hasanuddin: Jumlah Penumpang Stabil, Ini Alasannya!
-
Cara Menghitung Hari Baik Pindah Rumah Menurut Primbon Jawa Supaya Penuh Keberuntungan
-
Jakarta Gelar Andilan Potong Kebo di Ragunan, Tradisi Gotong Royong Menyambut Idul Fitri
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN