SuaraKaltim.id - Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia diwarnai keprihatinan bagi 15 masyarakat adat Suku Balik, Pemaluan, dan Sepaku. Mereka datang ke Samarinda untuk menyuarakan jeritan hati mereka terkait ancaman yang ditimbulkan oleh pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di depan Gerbang Universitas Mulawarman pada Sabtu (16/03/2024) malam, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyediakan panggung bagi mereka untuk menyuarakan aspirasinya.
Elis, salah satu perwakilan masyarakat adat mengungkapkan, dampak pembangunan IKN yang mereka rasakan.
"Kami merasakan betul dampaknya, seperti masyarakat adat ini tidak diakui, dan kami tidak pernah dilibatkan untuk menyuarakan apa mau kami," jelasnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (18/03/2024).
Baca Juga: IKN Butuh 225 Pegawai Baru, Putra-Putri Daerah Diprioritaskan
Ia menambahkan, meskipun pemerintah telah berkomunikasi dengan beberapa tokoh adat, masyarakat adat merasa tidak pernah dilibatkan secara menyeluruh.
"Tokoh adat yang mana, masyarakat yang mana. Tau-tau sudah masang patok, di beberapa tempat tinggal, ataupun lahan kebun kami. Khususnya di wilayah yang terdampak IKN," tuturnya.
Elis menjelaskan, dirinya bersama masyarakat adat yang terdampak mengaku cemas. Sebab, tempat tinggal mereka akan terdampak dari pembangunan wilayah Ring 1 IKN.
"Terancam digusur, kami mau pindah ke mana," kata Elis.
Sebagai bentuk mempertahankan kampungnya, masyarakat adat akan terus menyuarakan haknya, untuk mendapatkan keadilan akibat dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan IKN.
Baca Juga: IKN Resmi Jalankan Fungsi Sebagai Pemdasus, Otorita Fokus Susun 3 Dokumen Penting
Sementara itu, masyarakat adat yang lain juga menyampaikan perasaannya, atas dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan IKN tersebut.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Pakai Dana Haji untuk Lanjutkan Bangun IKN
-
Solidaritas Merauke: Ratusan Masyarakat Adat Bersatu Tolak PSN yang Mengancam Hak dan Lingkungan!
-
Cek Fakta: Gibran Sebut Pemerintah Tak Sengaja Pakai Dana Haji, jadi Tidak Berdosa
-
Cek Fakta: Budi Arie Sebut Pemerintah Pakai Dana Haji Rp700 Triliun untuk IKN
-
RUU Polri dan RUU Penyiaran Picu Perdebatan, Survei Kawula17: Mayoritas Publik Dukung RUU Perampasan Aset dan RUU PPRT
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
BMKG: Hujan 80-90 Persen Berpotensi Guyur Kaltim, Warga Diminta Waspada
-
Cegah Perundungan, DPRD PPU Dorong Kolaborasi Sekolah, Orang Tua, dan Pemerintah
-
Dugaan Pencemaran Laut, PT EUP: Kami Tetap Peduli pada Kesejahteraan Nelayan
-
Peringatan BMKG: Waspadai Dampak Pasang Laut di Pesisir Kaltim pada 2 April 2025
-
Sinergi DPRD dan Pemkab PPU, Stunting Berkurang Hingga 11,55 Persen