SuaraKaltim.id - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengajak masyarakat memperlakukan rupiah secara bijak. Seperti, tidak dilipat-lipat dan tidak dikucek sampai kumal, mengingat untuk mencetak uang rupiah ini cukup sulit agar tidak mudah dipalsukan.
"Perlakukan rupiah secara bijak dan arif, jangan mentang-mentang pecahan kecil, lantas disimpan secara sembarangan, dikucek-kucek sampai lecek," kata Sri, melansir dari ANTARA, Selasa (19/03/2024).
Dia menyatakan, setiap rupiah yang dikeluarkan BI tentu memiliki makna dan berharga, sehingga ia mengajak setiap lapisan masyarakat juga turut menghargai tiap rupiah karena satu miliar rupiah pun jika kurang seribu, pasti akan disebut sembilan ratus juta koma sekian rupiah.
Dia mengajak masyarakat memahami makna rupiah yang bukan sekadar alat transaksi, tapi juga merupakan simbol dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga keberadaannya harus dicintai, tidak dibuat kumal dan mudah rusak.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Prioritaskan Guru, Kesehatan, dan Teknis dalam Rekrutmen 9.456 CASN 2024
"Jangan memperlakukan lembaran seratus ribu dengan lembaran dua ribu atau lima ribu secara berbeda, karena tiap pecahan memiliki makna yang berbeda pula. Perlakukan dengan sama agar uang lama pun terasa masih bagus dan pembeli pun serasa nyaman menerima uang bagus meski itu uang lama," ucapnya.
Sri juga berharap setiap kegiatan yang dilakukan oleh BI, mampu menyadarkan masyarakat tentang makna kecintaan terhadap rupiah, sehingga tiap individu sadar dan mampu menjaga tiap pecahan rupiah yang dimiliki sehingga tiap pecahan terpelihara dengan baik.
Terkait dengan loket dan lokasi penukaran uang baru yang mulai disiapkan BI Kaltim untuk menyongsong Idul Fitri tahun ini, dia sangat mengapresiasi karena hal ini juga ditunggu masyarakat, mengingat banyak warga yang menginginkan uang baru dari berbagai pecahan untuk dibagikan kepada tamu yang berlebaran, terutama anak-anak.
"Semoga dengan adanya loket penukaran uang oleh Bank Indonesia ini bisa mempermudah masyarakat, sehingga mereka tidak menukar uang di pinggir jalan, karena penukaran ilegal di pinggir-pinggir jalan ini selain merugikan masyarakat juga dikhawatirkan disisipi uang palsu," jelasnya.
Setelah membuka Serambi di lantai empat, Sri Wahyuni didampingi Kepala BI Kaltim dan pihak terkait kemudian turun dan menuju halaman BI Kaltim, guna menukar uang baru dari berbagai pecahan.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 18 Maret 2024
Berita Terkait
-
Trump Menang Pilpres, Rupiah Bersiap 'Kebakaran Jenggot'
-
Rupiah Strong Lawan Dolar AS di Penutupan Perdagangan Selasa
-
Rupiah Masih Lemah Tak Berdaya Terhadap Dolar AS Hari Ini
-
Rupiah Masih Loyo Lawan Dolar AS Senin Sore Imbas PMI Manufaktur Masih Anjlok
-
Pilpres Amerika Serikat Bikin Rupiah Tergelincir Terhadap Dolar AS Pagi Ini
Terpopuler
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Daftar 7 Artis Indonesia dan Selebgram Terseret Kasus Judi Online: Dari Wulan Guritno hingga Gunawan Sadbor
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Izin Kampanye di GOR Kadrie Oening Dihambat, Tim Isran-Hadi Protes Keras
-
Aroma Ketidakadilan di Debat Pilkada Kaltim? Tim Hukum Isran-Hadi Desak Transparansi KPUD
-
Beasiswa dan Sertifikasi, Program Isran Noor Dapatkan Respon Positif dari Gen Z
-
Inovasi Pertanian di Kutim Dinilai Krusial untuk Pasokan Pangan IKN