SuaraKaltim.id - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengajak masyarakat memperlakukan rupiah secara bijak. Seperti, tidak dilipat-lipat dan tidak dikucek sampai kumal, mengingat untuk mencetak uang rupiah ini cukup sulit agar tidak mudah dipalsukan.
"Perlakukan rupiah secara bijak dan arif, jangan mentang-mentang pecahan kecil, lantas disimpan secara sembarangan, dikucek-kucek sampai lecek," kata Sri, melansir dari ANTARA, Selasa (19/03/2024).
Dia menyatakan, setiap rupiah yang dikeluarkan BI tentu memiliki makna dan berharga, sehingga ia mengajak setiap lapisan masyarakat juga turut menghargai tiap rupiah karena satu miliar rupiah pun jika kurang seribu, pasti akan disebut sembilan ratus juta koma sekian rupiah.
Dia mengajak masyarakat memahami makna rupiah yang bukan sekadar alat transaksi, tapi juga merupakan simbol dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga keberadaannya harus dicintai, tidak dibuat kumal dan mudah rusak.
"Jangan memperlakukan lembaran seratus ribu dengan lembaran dua ribu atau lima ribu secara berbeda, karena tiap pecahan memiliki makna yang berbeda pula. Perlakukan dengan sama agar uang lama pun terasa masih bagus dan pembeli pun serasa nyaman menerima uang bagus meski itu uang lama," ucapnya.
Sri juga berharap setiap kegiatan yang dilakukan oleh BI, mampu menyadarkan masyarakat tentang makna kecintaan terhadap rupiah, sehingga tiap individu sadar dan mampu menjaga tiap pecahan rupiah yang dimiliki sehingga tiap pecahan terpelihara dengan baik.
Terkait dengan loket dan lokasi penukaran uang baru yang mulai disiapkan BI Kaltim untuk menyongsong Idul Fitri tahun ini, dia sangat mengapresiasi karena hal ini juga ditunggu masyarakat, mengingat banyak warga yang menginginkan uang baru dari berbagai pecahan untuk dibagikan kepada tamu yang berlebaran, terutama anak-anak.
"Semoga dengan adanya loket penukaran uang oleh Bank Indonesia ini bisa mempermudah masyarakat, sehingga mereka tidak menukar uang di pinggir jalan, karena penukaran ilegal di pinggir-pinggir jalan ini selain merugikan masyarakat juga dikhawatirkan disisipi uang palsu," jelasnya.
Setelah membuka Serambi di lantai empat, Sri Wahyuni didampingi Kepala BI Kaltim dan pihak terkait kemudian turun dan menuju halaman BI Kaltim, guna menukar uang baru dari berbagai pecahan.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Prioritaskan Guru, Kesehatan, dan Teknis dalam Rekrutmen 9.456 CASN 2024
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir
-
Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, 1.433 TKD Bontang Gaji Tetap UMK
-
Rudy Ong dan Donna Faroek, Simbol Kuatnya Jaringan Mafia Tambang di Era Awang Faroek
-
Demi Proyek IKN, Reforma Agraria di PPU Dipercepat