SuaraKaltim.id - Zaman kuno atau zaman sejarah kuno menjadi periode awal manusia mengenal tulisan. Milenium ke-10 SM adalah waktu terawal yang diketahui untuk penemuan pertanian dan permulaan zaman kuno yang tercatat sekira 11.500 tahun yang lalu.
Di Indonesia sendiri, zaman kuno merupakan zaman mengenai peristiwa sejak masa kerajaan tertua hingga abad ke-14.
Ciri-ciri dari zaman kuno di Indonesia ini dikenal dengan berkembangnya kebudayaan Hindu dan Buddha.
Lantas bagaimana zaman kuno di daerah Kalimantan Timur?
Baca Juga: 2.723 Calon Jemaah Haji Kaltim Siap Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama 14 Mei 2024
Zaman Kuno di Kaltim baru dimulai sekitar abad ke 5 M. Dalam masa periode ini dapat dicatat bahwa di Kutai, Kalimantan Timur ada dua buah kerajaan yang pemah berdiri. Saat itu adalah Kerajaan Kutai Martapura, dan Kerajaan Kutai Kertanegara.
Kedua kerajaan ini sangat erat kaitannya.
Pemerintahan Kerajaan Kutai Martapura kurang lebih berlangsung selama 13 abad yaitu dari abad ke 4 M sampai abad ke 17 M.
Menjelang awal abad ke 14 M kemudian berdiri pula negara baru yaitu kerajaan Kutai Kertanegara di Tepian Batu arah ke hilir.
Persaingan dan peperangan telah terjadi berkali-kali antara dua kerajaan ini, dan akhirnya pada awal abad ke 17 Kerajaan Kutai Martapura dikalahkan oleh Kerajaan Kutai Kertanegara.
Sejak itu kerajaan Kutai Martapura disatukan di bawah Kerajaan Kutai Kertanegara. Berikut kehidupan masyarakat di zaman Kuno:
Baca Juga: Pendaftaran PPS dan PPK Pilkada Kaltim 2024 Telah Dibuka! Cek Syarat dan Jadwalnya
- Pemenuhan Kebutuhan
Dengan sangat terbatasnya jejak yang ditinggalkan oleh Kerajaan Martapura, maka sangat sulit untuk menggambarkan keadaan sosial ekonomi atau penyelenggaraan hidup dalam masyarakat pada masa itu.
Satu-satunya sumber utama ialah prasasti. Tetapi di antara ke tujuh batu bersurat tersebut tidak atau sama sekali tidak menyebut keadaan sosial ekonomi masyarakatnya.
- Kesenian
Kesenian dari Kerajaan Martapura yang masih sampai kepada kita terutama ialah seni patung. Sedangkan cabang kesenian lainnya seperti seni tari, seni rupa dan seni sastra hingga saat ini belum ditemukan.
Lebih-lebih kebudayaan zaman Kutai yang kita anggap diwarisi oleh penduduk setempat dari zaman saat itu sudah berada jauh dari kehidupan zaman kita ini.
- Kepercayaan
Di antara kesenian dan kehidupan agama terdapat hubungan yang erat sekali. Temuan benda-benda atau peninggalan-peninggalan dari zaman ini dapat dipelajari mengenai segi-segi seni atau gaya bangunannya, dan kepercayaan atau agama yang dianutnya.
Dari sisa peninggalan zaman ini dapat disimpulkan bahwa mula-mula agama Hindu Syiwa sangat berpengaruh, kemudian terdapat pula bukti bahwa agama Budha Tantrayana pernah menjadi anutan mereka.
- Pendidikan
Belum ditemukan data-data yang dapat dipergunakan untuk mengungkapkan pendidikan pada masa itu.
Padahal terdapat peran besar dari golongan Brahmana pada saat itu karena lazimnya di masyarakat Hindu, seorang pendeta Brahmana selain ahli dalam bidang ilmu agama, juga ahli dalam ilmu kedokteran, ilmu bangunan, ilmu pemerintahan, ilmu pertanian, dan ilmu pendidikan
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
Rupa-rupa Jelajah Situs Warungboto: Peninggalan Kompleks Pemandian Raja
-
Sejarah Panjang Bukalapak, Kini Dikabarkan Bakal Menutup Beberapa Lapaknya
-
Sejarah Ikatan Keluarga Minang, Viral Gegara Lisensi Rumah Makan Padang
-
Kembangkan Fasilitas Virtual Reality, BUMN Ini Hemat Miliaran Rupiah
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas