SuaraKaltim.id - Kota Balikpapan terus berupaya menuntaskan masalah kemacetan arus lalu lintas di tengah tingginya migrasi setelah ditetapkannya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengaku, pertumbuhan penduduk di wilayahnya terjadi cukup signifikan. Tak hanya dirinya, ia menyatakan, masyrakat di Kota Minyak juga pasti merasakan.
"Pertumbuhan penduduk yang cukup luar bisa kita rasakan semua," katanya, disadur dari ANTARA, Senin (06/05/2024).
Kendati demikian, di tengah tingginya gelombang migrasi, sejumlah proyek sudah usai. Seperti proyek tahun jamak Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang meliputi Jalan MT Haryono.
Baca Juga: IRT di Balikpapan Diciduk Polisi, 67 Poket Sabu Siap Edar Diamankan
"Alhamdulillah untuk di Jalan MT Haryono sudah selesai jadi tidak macet lagi di sana," ucapnya.
Saat proyek itu masih berjalan, kawasan Jalan MT Haryono menjadi salah satu kawasan berwarna merah bila dilihat melalui sistem navigasi satelit alias Global Positioning Syestem (GPS) akibat macet yang sangat luar biasa.
Namun saat ini proyek itu sudah mulus, khususnya untuk jalan setelah sudah diaspal menjelang akhir Ramadhan kemarin.
"Selain itu, yang di Tanjakan Global juga sudah rampung, sehingga kendaraan mulus melintas disana," ujarnya.
Bila melihat ke belakang, saat proyek itu dikerjakan, jalan di kawasan Tanjakan Global ditutup total, dan arus kendaraan pun harus dialihkan yang berdampak kemacetan di kawasan Balikpapan Selatan.
Baca Juga: IKN Dorong Pertumbuhan UMKM di Balikpapan, 73 Ribu Usaha Siap Bersaing
"Kemudian Jalan Mukmin Faisyal sudah di buka kemudian Jalan Transad dari Balikpapan Timur menuju Kilometer 8 Balikpapan Utara juga sudah dibuka, sehingga banyak alternatif jalan," tuturnya.
Kendati sudah berupaya, namun Rahmad mengaku masih kurang, akan tetapi kekurangan itu yang menjadi pendorong semangat Pemkot Balikpapan untuk memperbaiki dan menjaga kota ini.
Tak hanya itu, sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tengah mengkaji untuk pembuatan jalan baru atau jalan alternatif.
Kepala DPU Balikpapan Rita menyebutkan jalan itu nantinya akan menghubungkan dua kecamatan yakni Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur, sama seperti di kawasan transit yang menghubungkan kilometer delapan dengan kawasan Manggar yang kini sudah mulus setelah diaspal.
"Yang kami kaji nanti dari daerah Gunung Binjai Balikpapan Timur menuju kilometer 23 Balikpapan Utara," sebutnya.
Adapun untuk anggaran pembangunannya kata Rita menggunakan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan.
Ia berharap pembangunan jalan tersebut dapat mempermudah akses masyarakat Balikpapan Timur menuju Balikpapan Utara maupun sebaliknya sehingga dapat mengurai kemacetan di kawasan itu.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Adward Skenda Putra menambahkan kemacetan di kawasan Balikpapan Timur dan Utara kerap terjadi pada pagi dan sore hari atau tepatnya ketika jam pergi dan pulang kerja.
“Karena dulu kantor kuarter swasta itu adanya di timur, sehingga orang-orang itu membuat rumah di timur tapi semenjak tahun 2015 kantor-kantor itu berpindah ke wilayah utara, sehingga terjadilah crossing kalau pagi dan sore,” jelas adward yang akrab disapa Edo.
Melalui jalan itu, kata Edo nantinya juga untuk mencegah adanya angkutan berat atau kendaraan besar masuk ke kawasan perkotaan. Caranya, Dishub Balikpapan akan melakukan rekayasa lalulintas kendaraan berat.
"Nanti lalu lintas angkutan berat dari kawasan Balikpapan Timur ke Utara itu bisa langsung, walaupun saat ini sudah ada jalan tol dari KM 13 ke kawasan Manggar,” lanjutnya.
Edo menambahkan, Kota Balikpapan memang tengah merencanakan untuk kedepannya angkutan berat tidak masuk lagi ke daerah perkotaan, semuanya angkutan yang masuk harus menggunakan kendaraan engkel atau jenis truk.
"Nanti juga perlu dibangun terminal angkutan barang, agar tidak semua kendaraan besar masuk ke wilayah perkotaan," terangnya.
Berita Terkait
-
Rawan Tak Tepat Sasaran, Kebijakan Hapus Buku Kredit UMKM Butuh Kajian Lagi
-
Macet Bikin Rugi Rp 62 Triliun, Begini Cara Polri Urai Kemacetan di Jakarta
-
IKN Bakal Mangkrak Buntut Prabowo Stop Anggaran Infrastruktur Baru? Rocky: Pukulan Bagi Jokowi
-
Macet Jakarta Sebabkan Kerugian Rp 100 Triliun Per Tahun
-
Jangan Salah Kaprah! Hapus Kredit Macet UMKM Hanya untuk yang Sudah Masuk Daftar
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Pengumuman Administrasi Beasiswa Bontang Ditunda, 760 Pendaftar Gugur Berkas
-
Hadir di Kampanye Akbar Rudy-Seno, Hetifah Beri Imbauan: Pastikan Hadir di TPS
-
Sugianto Panala Putra Jawab Tuduhan Nadalsyah: Semua Itu Kebohongan
-
Bawaslu Barito Utara Nyatakan Tidak Ada Unsur Fitnah dalam Kampanye Sugianto Panala Putra
-
ITB dan OIKN Kembangkan Potensi Kreatif Gen Z di PPU dengan Workshop Konten Digital