SuaraKaltim.id - Wali Kota Bontang Basri Rase menyerahkan seluruh proses pemeriksaan dugaan kasus korupsi di internal Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ke jaksa penyidik.
Basri mengatakan, tak akan mengintervensi aparat penegak hukum selama melakukan kerja-kerja penyelidikannya. Seluruh proses pemeriksaan oleh jaksa sudah sepatutnya berjalan sesuai aturan yang berlaku.
"Tidak masalah itu. Silahkan diperiksa. Biar ada kejelasan juga. Kan cuman diklarifikasi," ucap Basri, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (13/05/2024).
Dari informasi terakhir, Kejari Bontang meminta hasil audit intrrnal inspektorat. Basri pun membenarkan hal itu.
Baca Juga: Buntut Protes, Basri Rase Minta Pegawai DPMPTSP Bontang Dikurangi
Kemudian Pemkot Bontang juga berbenah untuk mengevaluasi total DPMPTSP. Buktinya ialah dengan melakukan mutasi pegawai sebanyak 40 orang.
"Kemarin Kejaksaan juga minta kita berikan hasil audit. Yah kita berikan saja. Kan memang kalau ada temuan silahkan diproses," sambungnya.
Basri menilai, keputusan untuk memutasi massal pegawai di sana sudah tepat. Sebab, dengan analisis beban kerja dan jumlah pegawai timpang. DPMPTSP dengan jumal 80 pegawai dianggap terlalu gemuk.
Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri Bontang mengendus adanya praktik korupsi pengadaan di DPMPTSP pada tahun anggaran 2023 lalu.
Dugaan kasus ini mencuat usai mosi tidak percaya yang dilayangkan 50 pegawai kepada Sekretaris DPMPTSP beberapa waktu lalu. Dari konflik internal ini kemudian Inspektorat Daerah mengaudit laporan belanja di dinas dan ditemui sejumlah permasalahan ini.
Baca Juga: Konflik Internal DPMPTSP Bontang, 8 Orang Diperiksa, Hasil Ditunggu
Kasi Intelijen Kejari Bontang Danang Leksono Wibowo mengatakan, telah memanggil sejumlah pihak terkait. Adapun mereka yang dipanggil diantaranya penyedia dan pejabat pengadaan serta Sekretaris DPMPTSP.
Berita Terkait
-
Klaim Siap Tahan Bupati Situbondo, KPK: Semua Tersangka Pasti Ditahan pada Waktunya, Cuma...
-
Tak Seperti Dugaan, Mahfud MD Anggap Tom Lembong Penuhi Unsur Korupsi, Ini Penjelasannya
-
Refly Harun Sentil Kasus Tom Lembong: Kerugian Negara Tak Jelas, Jangan Dicari-cari Kesalahan
-
KPK: Kasus Korupsi LPEI Rugikan Negara Rp1 Triliun
-
Mantan Bos Timah Ungkap Tak Pernah Lihat Laporan Dokumen Kerugian Negara Rp300 Triliun
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas