SuaraKaltim.id - Wali Kota Bontang Basri Rase meminta jumlah pegawai di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dikurangi.
Permintaan ini buntut analisi beban kerja di dinas ini dianggap terlalu gemuk. Pemerintah menganalisis beban kerja buntut aksi protes puluhan pegawai yang meminta sekretaris dicopot.
Basri Rase mengatakan, komposisi pegawai di dinas ini dianggap terlalu banyak. Dengan 80 orang pegawai terlalu berlebih. Untuk itu, Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortal) Sekretariat Daerah tengah menganalisis beban kerja di OPD ini.
"Saya minta untuk dikurangi. Karena dinilai terlalu banyak total pekerja sampai 80 orang. Itu bagian Ortal Setda dan BKPSDM diminta menghitung ABKnya," ucap Basri Rase, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (08/04/2024).
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 8 April 2024
Lebih lanjut, Basri meyakini dari total 50 pekerja yang melayangkan petisi itu tidak sepenuhnya mengalami hal serupa.
Setelah dimintai keterangan ternyata kebanyakan pekerja hanya ikut-ikutan dalam menandatangani petisi mosi tidak percaya kepada Sekretaris.
Imbasnya pun berdampak kepada temuan beberapa persoalan. Seperti kurang disiplinnya pekerja, manipulasi biaya perjalanan dinas, dan tidak teratur dalam berpakaian.
"Setelah dicek ternyata hanya beberapa saja yang murni menyatakan mosi tidak percaya itu. Sebagian besar hanya ikut-ikutan. Tapi sudah selesai hasil investigasi tim," sambungnya.
Dalam waktu dekat. Pemkot Bontang rencananya akan memindahkan pegawai bahkan Sekretaris yang ditemui bermasalah.
Baca Juga: Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 8 April 2024
Kendati begitu, pelantikan Sekretaris menunggu hasil surat BKPSDM ke Kementerian Dalam Negeri. Pasalnya, kepala daerah dilarang melakukan mutasi kurun 6 bulan menjelang Pilkada.
"Kita sudah bersurat. Kalau Sekretaris kan jelas ada catatan dipindah karena ada konflik internal. Kita lihat saja apakah disetujui atau tidak," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Uang Rp73 Miliar, Belasan Jam Mewah hingga Mobil Disita Polisi, Pegawai Komdigi Pembeking Judol Dijerat Pasal TPPU
-
Geram Budi Arie Diseret-diseret Jaringan Judol Pegawai Komdigi, Projo Merasa Difitnah: Framing Jahat!
-
Raup Rp8,5 M, Roy Suryo Geram Ulah Pegawai Komdigi Bekingi Judol: Kalau Gak Dibayar Dibinasakan, Memang Jahat Banget!
-
Aksi Protes Truk Tanah di PIK 2 Memanas! Bentrok dengan Massa, Polisi Kocar-kacir Dihujani Batu
-
Terkuak! Aksi 'Gila' Pegawai Komdigi Pembeking Bisnis Judol: Sengaja Kirim Rekening Palsu buat Kelabui PPATK
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas