SuaraKaltim.id - Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Balikpapan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur (Kaltim), mengintensifkan pengawasan terhadap orang asing di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Hal itu disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Balikpapan, Doni Purwoko.
"Kami bersama tim pengawasan orang asing (Timpora) Kabupaten Penajam Paser Utara mengintensifkan pengawasan orang asing," ujarnya, disadur dari ANTARA, Kamis (16/05/2024).
Ia melanjutkan, pengawasan orang asing di wilayah PPU diintensifkan, khususnya keterlibatan tenaga kerja asing dalam pembangunan Kota Nusantara.
Menurutnya, PPU termasuk daerah yang berada dalam wilayah kerja instansi tersebut, selain Kota Balikpapan dan Kabupaten Paser.
Baca Juga: Pemkab PPU Gelontorkan Rp 20 Miliar untuk 5.000 Kursi dan Meja Baru
"Saat ini, memang belum ada warga negara asing yang terlibat dalam pembangunan Kota Nusantara," tambahnya.
Tetapi, ia menimpali lagi, tidak mengetahui kapan penanam modal (investor).dari luar negeri mulai menanamkan modal (investasi) di wilayah Kota Nusantara, termasuk di PPU.
"Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi daerah yang dilirik atau menarik orang asing karena keberadaan Kota Nusantara," ucapnya pula.
Ia menegaskan, Kantor Imigrasi Kelas I Tim Pemeriksaan Imigrasi Kota Balikpapan bersama Timpora PPU menyiapkan langkah untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan pelanggaran yang diperbuat orang asing.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik PPU, Anang Widianto. Ia menyebut, operasi gabungan bakal dilakukan untuk mengintensifkasi pengawasan terhadap orang asing,
"Untuk memastikan keberadaan dan kegiatan orang asing sesuai izin tinggal yang dikeluarkan Imigrasi," sebutnya.
Ia menjabarkan, sinkronisasi data warga negara asing di PPU juga dilakukan untuk pengetatan pengawasan serta pencegahan pelanggaran orang asing.
"Guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah daerah berjuluk Benuo Taka itu," lugasnya.
Berita Terkait
-
Awas! Kebijakan Hapus Utang Macet UMKM Bisa Jadi Bumerang jika Tak Disertai Pengawasan Ketat
-
Kereta Tanpa Rel Dianggap Belum Layak, Kemenhub Mau Cari Transportasi Lain
-
Pemain Termahal Timnas Indonesia vs Jepang, Nilainya Setara Uang Muka IKN Nusantara
-
Prabowo Canangkan IKN sebagai Pusat Pemerintahan Politik dalam 5 Tahun
-
Komitmen Lanjutkan IKN, Pemerintah Bakal Libatkan Mantan Presiden Jokowi: Minta Petunjuk dan Arahan
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
Terkini
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang