Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 17 Mei 2024 | 16:30 WIB
Proyek pembangunan IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Wilayah ibu kota baru di Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) nantinya akan memiliki beragam teknologi canggih.

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan bahwa wilayah IKN Nusantara ini nantinya akan dibuat sebagai wilayah smart city atau kota cerdas.

Berbagai teknologi canggih ini akan mulai diaplikasikan sejak dari perencanaan hingga pembangunan kotanya.

Bahkan, nantinya, dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah setempat akan menerapkan berbagai teknologi canggih.

Baca Juga: Siap Sambut IKN , Penajam Paser Utara Perketat Pengawasan Tenaga Kerja Asing

Beberapa kecanggihan itu di antaranya terdiri dari berbagai sektor seperti transportasi, mobilitas, sumber daya energi, infrastruktur hingga ke kehidupan masyarakatnya.

Salah satu yang akan menjadi kecanggihan dari IKN Nusantara adalah air kerannya yang akan layak minum. Jadi, masyarakat bisa meminum air langsung dari keran dan tidak perlu memasaknya terlebih dahulu.

Dalam menggunakan kecanggihan ini, pemerintah akan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada instalasi pengolahan airnya (IPA).

Teknologi AI dalam saluran pengolahan air ini akan mengadopsi dari negara Korea Selatan yang sudah lebih dulu menggunakannya.

Pemerintah dalam hal ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono ikut serta melihat teknologi yang berada di Korea Selatan itu.

Baca Juga: Pj Gubernur Berharap IKN Diberkahi dan Kuliner Kaltim Mendunia Lewat Haji

Adapun, negara gingseng itu membuat Instalasi Pemurnian Air (IPA) atau water purification plant di daerah Hwaseong yang berjarak sekira 45 kilometer dari Ibu Kota Seoul.

Adapun IPA di Hwaseoung rupanya menjadi unit produksi air minum pertama di Korea Selatan yang menggunakan tata kelola dari smart system berbasis AI.

Perbedaannya dengan produksi IPA pada umumnya adalah bisa dikelola secara hemat biaya dan rendah karbon.

Hal itu lantaran semua instalasi pengolahan air itu dioperasikan secara otomatis dengan sistem otonom.

Adapun, sistem otonom tersebut merupakan sistem yang bisa memprediksi dan mengontrol bagaimana penggunaan dari daya secara real time.

Contohnya adalah mengontrol seberapa banyak bahan dari pengendap atau koagulan yang haeus dikenakan, maka sistem otomatis dari AI itu sudah bisa menakar atau memutuskannya secara mandiri.

Termasuk dengan waktu yang dibutuhkan untuk proses pengadukan dalam dalam flokulasi, yaitu proses material mikro dalam air baku saling menempel hingga membentuk butiran yang lebih berat dan besar.

Nantinya, di wilayah IKN Nusantara ini akan membuat hal yang sama terkait tata kelola dan seluk beluk terkait dengan pengoperasian IPA ini.

Kontributor : Maliana

Load More