SuaraKaltim.id - Wilayah ibu kota baru di Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) nantinya akan memiliki beragam teknologi canggih.
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan bahwa wilayah IKN Nusantara ini nantinya akan dibuat sebagai wilayah smart city atau kota cerdas.
Berbagai teknologi canggih ini akan mulai diaplikasikan sejak dari perencanaan hingga pembangunan kotanya.
Bahkan, nantinya, dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah setempat akan menerapkan berbagai teknologi canggih.
Beberapa kecanggihan itu di antaranya terdiri dari berbagai sektor seperti transportasi, mobilitas, sumber daya energi, infrastruktur hingga ke kehidupan masyarakatnya.
Salah satu yang akan menjadi kecanggihan dari IKN Nusantara adalah air kerannya yang akan layak minum. Jadi, masyarakat bisa meminum air langsung dari keran dan tidak perlu memasaknya terlebih dahulu.
Dalam menggunakan kecanggihan ini, pemerintah akan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada instalasi pengolahan airnya (IPA).
Teknologi AI dalam saluran pengolahan air ini akan mengadopsi dari negara Korea Selatan yang sudah lebih dulu menggunakannya.
Pemerintah dalam hal ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono ikut serta melihat teknologi yang berada di Korea Selatan itu.
Baca Juga: Siap Sambut IKN , Penajam Paser Utara Perketat Pengawasan Tenaga Kerja Asing
Adapun, negara gingseng itu membuat Instalasi Pemurnian Air (IPA) atau water purification plant di daerah Hwaseong yang berjarak sekira 45 kilometer dari Ibu Kota Seoul.
Adapun IPA di Hwaseoung rupanya menjadi unit produksi air minum pertama di Korea Selatan yang menggunakan tata kelola dari smart system berbasis AI.
Perbedaannya dengan produksi IPA pada umumnya adalah bisa dikelola secara hemat biaya dan rendah karbon.
Hal itu lantaran semua instalasi pengolahan air itu dioperasikan secara otomatis dengan sistem otonom.
Adapun, sistem otonom tersebut merupakan sistem yang bisa memprediksi dan mengontrol bagaimana penggunaan dari daya secara real time.
Contohnya adalah mengontrol seberapa banyak bahan dari pengendap atau koagulan yang haeus dikenakan, maka sistem otomatis dari AI itu sudah bisa menakar atau memutuskannya secara mandiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Dr. Dave dan James Kawal Sengketa Tanah Kariangau: Harus Objektif dan Transparan
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas