SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) yang masih terus digenjot ini mengusung konsep kota pintar atau smart city.
Pembangunan kota pintar atau smart city ini dibarengi pula dengan pembangunan kawasan rumah dinasnya yang dibuat dengan teknologi smart home atau rumah pintar.
Adapun, pembangunan kawasan rumah dinas yang menggunakan smart home ini disinggung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
Beberapa waktu lalu, Sandiaga Uno mengaku akan menempati rumah dinasnya di Kompleks RPJM Persil 104, kawasan inti pusat pemerintahan IKN.
Adapun, pembangunan kawasan rumah dinas para menteri ini masih terus dikerjakan dengan berbagai teknologi terbaru, seperti smart home.
Lantas apa itu smart home dan bagaimana kelebihannya? Berikut penjelasannya:
Sama seperti pembangunan smart city di IKN, nantinya setiap rumah dinas juga tidak kalah pintar karena akan dilengkapi fitur smart home.
Maksud dari fitur smart home ini adalah untuk memudahkan aktivitas penghuninya yang bisa dipantau langsung hanya dari genggaman smartphone.
Jadi, nantinya para pengguni rumah dengan fasilitas smart home ini dapat mengontrol apa yang diingin hanya dari genggaman saja seperti menghidupkan dan mematikan lampu.
Baca Juga: Peringatan HUT Ke-79 RI Akan Digelar di IKN dan Istana Kepresidenan Jakarta
Selain itu, aktivita lain yang bisa digunakan dalam smart home adalah membuka dan menutup gorden, menyalakan televisi, mengatur suhu udara, bahkan mengunci dan membuka pintu.
Nantinya, dalam setiap ruangan terdapat tombol panic yang terhubung langsung dengan command center atau pusat komando.
Fitur commad center ini berfungsi sebagai pusat komando untuk memastikan keamanan serta keselamatan penghuni dan menjaganya dari ancaman pihak luar.
Di sisi lain, desain pembangunan rumah dinas ini juga dibuat khusus agar dapat merespons kondisi topografi berkontur.
Kondisi yang berkondur ini membuat desain pembangunannya terdiri dari dua tipe rumah yang mengikuti kontur lahan, yaitu up slope dan down slope.
Selain mengikuti kontur lahan, rumah dinas ini juga dirancang agar responsif terhadap iklim dan bencana alam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! Berikut 5 Link Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta Hari Ini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan