SuaraKaltim.id - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memprakirakan perekonomian Bumi Mulawarman sepanjang 2024 tetap optimis tumbuh di kisaran 5,5 hingga 6,3 persen ketimbang tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal itu disampaikan Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto.
Ia mengatakan, kisaran persentase dari angka tersebut didorong beberapa sektor. Yakni, industri pengolahan, konstruksi, dan lainnya.
“Di tengah dinamika ekonomi dan keuangan global yang diliputi oleh ketidakpastian dan eskalasi ketegangan geopolitik di sejumlah negara, kami optimis ekonomi Kaltim masih tumbuh positif,” katanya, disadur dari ANTARA, Kamis (18/07/2024).
Prakiraan tersebut didasarkan dari meningkatnya kinerja lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan, masifnya konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN), dan terdongkraknya sektor perdagangan.
Di sisi lain, inflasi Kaltim sepanjang 2024 diprakirakan masih berada dalam rentang target kisaran 2,5 plus minus 1 persen (yoy), di tengah masih tingginya tekanan inflasi global dan masifnya pembangunan infrastruktur IKN.
"Khusus di triwulan II-2024, tantangan inflasi diprakirakan masih tetap tinggi yang disebabkan oleh peningkatan komoditas pangan, dipengaruhi oleh perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN (Ibu Kota Nusantara)," jelasnya.
Ia mengatakan, BI akan terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan instansi terkait, dalam memberikan sumbangsih untuk mendorong perekonomian Kaltim semakin solid dan tumbuh berkesinambungan.
Sehari sebelumnya, saat Budi membuka diseminasi laporan perekonomian dengan tema "Pengembangan Sektor Inklusif sebagai Kunci Penguatan Ekonomi Kaltim", ia menyatakan Kaltim terdampak positif kehadiran IKN, sehingga diharapkan menjadi gerbang pembangunan nasional dengan Kalimantan sebagai porosnya.
"Namun demikian, ekonomi Kaltim masih dihadapkan pada tantangan karena hingga kini tetap didominasi oleh sumber daya alam (SDA) khususnya pertambangan dan migas," tegasnya.
Baca Juga: Jelang Upacara Kemerdekaan di IKN, Apa Saja Daftar Prasarana yang Sudah Siap?
Oleh karena itu, ia memberi solusi agar pemda memfokuskan pada tiga hal untuk penguatan perekonomian Kaltim, pertama adalah transformasi penciptaan dan pengembangan sektor ekonomi baru yang potensial, berdaya ungkit tinggi dan berkelanjutan.
Kedua, akselerasi investasi melalui pengembangan dan penguatan industri strategis yang sudah ada sekaligus peningkatan iklim investasi.
"Dan ketiga adalah sinkronisasi kebijakan untuk mendorong ekonomi inklusif dan keuangan masyarakat," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025