SuaraKaltim.id - Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku tak percaya dengan hasil Badan Pusat Statistik (BPS) terkait penurunan pengeluaran per kapita atau daya beli masayrakat 3 tahun terakhir.
Menurut Basri, daya beli justru meningkat karena kehadiran Bontang Citimall dan massifnya pertumbuhan Franchise di Kota Bontang beberapa tahun terakhir.
Data BPS menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita/kepala keluarga menurun sepanjang 4 tahun terakhir. Tren ini terlihat sejak 2020 lalu, rata-rata belanja rumah tangga sebanyak Rp 2,4 juta per bulan. Kemudian angka konsumsi rumah tangga turun di 2021 menjadi Rp 2.071.553.
Tren ini masih bertahan 2 tahun berikutnya, pada 2022 pengeluaran per kapita merosot menjadi Rp 2.023.331. Sedangkan, memasuki 2023 angkanya sedikit naik sekitar Rp 30 ribuan menjadi Rp 2.059.757.
Baca Juga: Basri Rase, dari PKB ke Demokrat, Siap Jadi Gajah Loncat untuk Kursi Wali Kota Bontang
"Ah masa turun. Mana ada. Kalau di 2021 sama 2022 kan Covid-19. Ini kita beranjak pulih. Tidak benar itu datanya. Buktinya Mall dan franchise banyak di Bontang," ucap Basri, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (21/06/2024).
Basri mengatakan, pendapat pengamat tidak melihat rinci perputaran rupiah di Bontang. Bahkan dia tidak melihat pertumbuhan ekonomi Bontang yang meningkat diatas 4 persen.
"Saya anggap keliru itu. Kan perputaran uang di Bontang juga banyak. Event kita jalankan terus sejak awal tahun. Bisa dilihat ramai terus kan," sambungnya.
Sementara itu, daya beli masyarakat yang menurun dikeluhkan distributor beras dan telur di pasar. Bahkan, dampak dari penurunan daya beli ini pengusaha harus mengurangi jumlah pekerja demi menghemat biaya operasional.
Distributor telur dan beras di Pasar Taman Rawa Indah, Desmayani mengatakan, penurunan daya beli dirasakan beberapa tahun terakhir. Biasanya, dalam sepekan 6 ton telur miliknya habis terjual.
Baca Juga: Najirah dan Abdul Kadir Tappa Bicarakan Koalisi Pilkada Bontang
Namun kini hanya mampu menghabiskan 4 ton per minggunya. Padahal, seluruh telur yang didatangkan harus habis dalam tempo 1 minggu.
Berita Terkait
-
Lebaran Perdana era Prabowo Hambar: Ekonomi Lesu, Uang Beredar Turun dan Jumlah Pemudik Turun
-
Bukan Efek Trump, Pakar Ungkap IHSG Indonesia Anjlok karena Konsumsi Lesu
-
Euro-4: Antara Dukungan Tinggi dan Beban Ekonomi, Survei CORE Indonesia Ungkap Dilema Masyarakat
-
BUMN Ini Alokasikan Anggaran Rp11,43 Miliar untuk Program Ramadan
-
Surplus Neraca Perdagangan RI Mulai Kehabisan 'Bahan Bakar'
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Pemprov Kaltim Usulkan 4 Lokasi Sekolah Rakyat, Ini Daftarnya!
-
BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Banjir Rob di Kaltim Saat Lebaran
-
Tol IKN Beroperasi, Pemudik Roda Empat di Pelabuhan Kariangau Justru Meningkat 181 Persen
-
Arus Mudik Meningkat, 33 Bus AKAP Beroperasi dalam Sehari di Terminal Samarinda Seberang
-
Banjir Bandang di Berau, Pemprov Kaltim Salurkan Bantuan Logistik untuk Sembilan Desa Terdampak