Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 21 Juli 2024 | 15:36 WIB
Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/6/2024). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraKaltim.id - Ucapan Gibran Rakabuming Raka soal dirinya yang tak akan tinggal di rumah dinas baik di Jakarta maupun Ibu Kota Nusantara (IKN) mendapat tanggapan dari Pilitisi Ferdinand Hutahaean.

Pilitisi dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) itu menilai, dengan tak tinggal di rumah dinas, Gibran justru mempersulit tugas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Wahhhh nyusahin lagi nih orang. Ngerepotin Paspampres. Kita tau sampean banyak duit bisa beli rumah mahal di Jakarta, tapi ngga usah nyusahin Paspampres lah," ucapnya, dikutip dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Minggu (21/07/2024).

Sebelumnya, Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka berencana untuk tak akan tinggal di rumah dinasnya di Jakarta maupun di IKN setelah pelantikannya pada 20 Oktober mendatang.

Baca Juga: Kriteria Khusus PNS yang Kerja di IKN, Harus Penuhi Syarat Apa Saja?

Gibran menjelaskan ada alasan tertentu kenapa ia tak tinggal di rumah dinas. Yakni karena, rumah dinasnya sebagai wapres akan digunakan untuk kegiatan warga.

"Sebenarnya kalau rumah dinas tidak saya tinggali, memang untuk kegiatan warga," ujarnya, Rabu (17/07/2024).

Ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran juga tak tinggal di rumah dinas, sehingga hal tersebut telah menjadi kebiasaan untuknya. 

Kemudian ia mengaku, akan tinggal di Jakarta sebelum rumah dinasnya di IKN selesai dibangun, namun tetap tidak akan tinggal di rumah dinas, dan memilih rumahnya sendiri.

"Ya, di Jakarta juga seperti hanya untuk menerima tamu. Saya di rumah sendiri saja. Tidak ada pertimbangan, kebiasaan saja. Lebih nyaman di rumah sendiri, tidak harus packing-packing," sebutnya.

Baca Juga: Pro Kontra IKN Masih Menggema, Ridwan Kamil Sebut Ada yang Ingin Menggagalkan

Ia pun menjelaskan selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, rumah dinasnya di Loji Gandrung hanya digunakan untuk menerima tamu, sedangkan rumah pribadinya hanya untuk keluarga.

"Rumah dinas hanya untuk menerima tamu saja. Kalau rumah pribadi enggak bisa untuk menerima tamu," terangnya.

Load More