Bukan cuma menyoroti Pemkot Samarinda yang dituding membangun infrastruktur asal-asalan, pembuat konten juga memperhatikan kebiasaan warga sekitar Jembatan Mahkota.
Nampak di videonya, ia menunjukkan adanya tumpukan pasir yang berada di atas trotoar. Tumpukan pasir itu ditutupi terpal berwarna biru.
"Nggak pemkotnya, warganya pun sama aja. Mau bangun rumah, pasir ditumpuk di sini (trotoar). Gw sumpahin rumah lu ga jadi-jadi!," tegasnya.
Di akhir video, pembuat konten menyampaikan saran agar para pejalan kaki tunanetra tak berjalan sendirian. Khususnya, di wilayah trotoar Jembatan Mahkota
"Buat para temen-temen tunanetra Samarinda, kalo pian (kalian) semua melihat dan mendengarkan video ini, jangan coba-coba jalan sendirian di trotoar menuju Jembatan Mahkota, lah. Yang bisa melihat aja, bisa nabrak. Namanya aja ini Jembatan Mahkota, tap kanan-kirinya kagak tertata!," ucapnya.
Melansir dari ANTARA, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Kaltim, Ani Juwairiyah juga pernah mengeluhkan hal senada pada 2019 lalu. Dia menyebut, Kota Samarinda dinilai belum ramah terhadap penyandang disabilitas.
Masalah itu terbukti dengan minimnya fasilitas umum bagi kalangan disabilitas. Dia menilai, saat ini pelayanan terhadap disabilitas mulai kelihatan meski belum maksimal, padahal seharusnya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas semestinya terlayani dengan benar.
Di tempat-tempat tertentu, katanya, memang sudah ada ramp, namun masih terlalu tajam sehingga hal ini tentu tidak layak atau tidak ramah.
Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki kelandaian tertentu yang difungsikan sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. Ada beberapa persyaratan menyangkut ramp antara lain kemiringan, panjang, dan lebar minimal untuk memungkinkan berputarnya kursi roda.
Baca Juga: 3.008 Pemilih Meninggal Dicoret dari DPS Pilkada Samarinda
"Di Taman Samarendah, waktu pembangunan ramp belum selesai, sudah kami peringatkan, tapi ternyata masih seperti itu. Kemudian di depan Mesra Hotel sudah ada guiding block (jalur bagi penyandang disabilitas), tapi dipasang melintang sehingga sama saja ini menyuruh penyandang disabilitas terjun ke parit," tutur mantan Anggota DPRD Kaltim ini, Jumat (21/06/2019).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Sunscreen Terbaik untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Mulai 18 Ribuan
-
5 Link DANA Kaget untuk Tambahan Belanja, Saldo Rp397 Ribu Langsung Cair
-
5 Link DANA Kaget Terbaru di Hari Minggu, Saldonya Bernilai Rp499 Ribu
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser