Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 30 Agustus 2024 | 10:00 WIB
Basilika Nusantara di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Satu per satu rumah ibadah mulai dibangun di di Ibu Kota Nusantara (IKN), secara bertahap. Pembangunan rumah ibadah pertama di IKN adalah pembangunan Masjid Negara.

Untuk diketahui, desain Masjid Negara ini dilakukan oleh I Nyoman Nuarta, seniman legendaris yang juga mendesain Patung Garuda di Istana Garuda IKN.

Menyusul Masjid Negara, rumah ibadah kedua yang akan dibangun di IKN adalah Gereja Katolik atau Basilika Nusantara. Nantinya, rumah ibadah bagi umat Kristiani ini disebut sebagai Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius IKN.

Lantas, mengapa disebut Basilika? Sebenarnya, Basilika merupakan sejenis tingkatan pada gereja dengan hak istimewa tertentu.

Baca Juga: 7 Taipan Indonesia Terekam Berbincang di Ibu Kota Nusantara: Apa yang Dibahas?

Tidak sembarangan, hak istimewa ini artinya mendapat persetujuan langsung oleh Paus Fransiskus, selaku pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.

Sementara, sosok Santo Fransikus Xaverius dipilih lantaran sosoknya sebagai misionaris yang membawa agama Kristen ke Asia, termasuk di Indonesia.

Alhasil, sosok Santo Fransiskus Xaverius dipandang sebagai sosok pemersatu yang diharapkan bisa menjadi simbol kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya di IKN.

Letak dari pembangunan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius pun sengaja di bangun di dekat Masjid Negara IKN.

Nantinya, pembangunan ruah-rumah ibadah di IKN dibuat dalam satu kawasan tersendiri. Hal ini bisa menjadi bukti komitmen Indonesia sebagai negara yang toleran terhadap kerukunan beragama.

Baca Juga: Anak Muda Kaltim Didorong Jaga Pelestarian Budaya Menyambut IKN

Netizen pun ramai mengapresiasi pembangunan Basilika pertama di IKN ini yang sengaja dibangun dalam satu kawasan dengan rumah ibadah lainnya.

"Ini baru Pancasila, Nusantara adalah the real Indonesia... di Bali ada namanya puja mandala di Nusa Dua, 5 tempat ibadah berjejer 1 tempat parkir Bersama," ujar netizen, disadur Jumat (30/08/2024).

"Kolonial tidak ada ciri kayak gini, ciri khas kita dari perbedaan disatukan saya suka ibu kota baru," tambah netizen.

"Bayangkan aja coba semua daerah di Indonesia mempunyai komplek tempat ibadah seperti ini pasti sungguh indah dan damai sekali," tulis netizen.

Kontributor : Maliana

Load More