Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 07 Oktober 2024 | 18:30 WIB
Potret Isran Noor, Calon Gubernur Kaltim. [Ist]

SuaraKaltim.id - Di tengah persaingan ketat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024, berbagai program yang ditawarkan oleh pasangan calon menjadi fokus perhatian banyak pihak.

Salah satu yang mendapatkan sorotan khusus adalah program pendidikan yang diusung oleh Isran Noor, calon gubernur petahana, yang dinilai lebih realistis dan terukur oleh sejumlah akademisi.

Ihsan Suri, seorang akademisi terkemuka dari Universitas Pancasila, mengungkapkan pandangannya terkait program pendidikan yang diajukan oleh Isran Noor.

Menurut Ihsan, dibandingkan dengan program yang diajukan oleh calon lainnya, gagasan Isran Noor mengenai pendidikan lebih relevan dengan kondisi dan tantangan riil yang dihadapi oleh masyarakat Kaltim.

Baca Juga: Tanggapi Pertemuan Makmur-Isran, Seno Aji Ingatkan Kader Gerindra Wajib Patuh pada Partai

Selama masa kepemimpinannya, Isran Noor memberikan perhatian khusus pada peningkatan akses pendidikan bagi siswa dan mahasiswa di Kaltim.

Melalui program beasiswa yang digulirkannya, ia berhasil mengucurkan dana hingga Rp 1,3 triliun untuk membantu 214 ribu siswa dan mahasiswa melanjutkan pendidikan mereka.

Program beasiswa ini merupakan langkah nyata dalam mengatasi kesenjangan akses pendidikan, yang sering kali menjadi kendala bagi keluarga kurang mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang pendidikan tinggi.

"Program pendidikan Isran Noor terintegrasi dengan visi besar pembangunan Kalimantan Timur, termasuk dalam konteks Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Ini adalah pendekatan yang lebih strategis dan jangka panjang," ujar Ihsan, dikutip dari keterangannya yang diperoleh di aplikasi pesan instan, Senin (07/10/2024).

Salah satu contoh yang disoroti Ihsan adalah komitmen Isran Noor dalam mendorong penguatan sektor vokasional dan pendidikan kejuruan.

Baca Juga: Isran Noor: Jadi Gubernur Bukan untuk Kekayaan, Tapi Kesejahteraan Kaltim

Menurutnya, program ini merupakan langkah yang sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda Kaltim menghadapi kebutuhan tenaga kerja yang lebih spesifik di era industri 4.0 dan pembangunan IKN.

Perhatian Isran Noor salah satunya terlihat pada pengembangan keahlian siswa SMK. Bersama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebanyak 21 ribu siswa SMK di Kaltim mendapatkan sertifikasi keahlian di berbagai bidang.

Sertifikasi ini penting karena memberikan pengakuan resmi terhadap kompetensi siswa yang diakui di tingkat nasional, sehingga meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.

"Pendidikan kejuruan dan vokasional yang difokuskan pada sektor-sektor unggulan seperti teknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur sangat relevan dengan tantangan masa depan Kalimantan Timur," tambah Ihsan.

Selain itu, Ihsan Suri juga menilai bahwa program pendidikan gratis yang diusung oleh Isran Noor lebih realistis dan tepat sasaran dibandingkan janji-janji yang terlalu bombastis dari calon lainnya.

"Isran Noor tidak hanya sekadar menjanjikan pendidikan gratis, tetapi ia juga memperjelas mekanisme pendanaan dan implementasinya, dengan mengacu pada pendapatan asli daerah yang dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam serta pajak daerah. Ini yang membuat programnya terasa lebih terukur dan feasible," jelasnya.

Menurutnya, pendidikan yang berkualitas dan inklusif merupakan fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang produktif dan berdaya saing, terutama di Kaltim yang sedang dalam masa transformasi besar-besaran dengan adanya pembangunan IKN.

"Isran Noor memiliki visi yang jelas bahwa pendidikan adalah alat utama untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan kesejahteraan yang merata," lanjutnya.

Karena itu, dari perspektif Ihsan Suri, program pendidikan yang diusung oleh Isran Noor dianggap lebih realistis dan relevan dengan kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Kaltim saat ini.

Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, serta berfokus pada keadilan sosial, program ini dipandang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di provinsi tersebut, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di era baru Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahan negara.

"Program pendidikan Isran Noor tidak hanya menawarkan janji, tetapi memberikan solusi konkret yang bisa diukur keberhasilannya dalam jangka panjang. Ini yang membedakan dia dari para pesaingnya," tutur Ihsan.

Load More