SuaraKaltim.id - Di tengah persaingan ketat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024, berbagai program yang ditawarkan oleh pasangan calon menjadi fokus perhatian banyak pihak.
Salah satu yang mendapatkan sorotan khusus adalah program pendidikan yang diusung oleh Isran Noor, calon gubernur petahana, yang dinilai lebih realistis dan terukur oleh sejumlah akademisi.
Ihsan Suri, seorang akademisi terkemuka dari Universitas Pancasila, mengungkapkan pandangannya terkait program pendidikan yang diajukan oleh Isran Noor.
Menurut Ihsan, dibandingkan dengan program yang diajukan oleh calon lainnya, gagasan Isran Noor mengenai pendidikan lebih relevan dengan kondisi dan tantangan riil yang dihadapi oleh masyarakat Kaltim.
Selama masa kepemimpinannya, Isran Noor memberikan perhatian khusus pada peningkatan akses pendidikan bagi siswa dan mahasiswa di Kaltim.
Melalui program beasiswa yang digulirkannya, ia berhasil mengucurkan dana hingga Rp 1,3 triliun untuk membantu 214 ribu siswa dan mahasiswa melanjutkan pendidikan mereka.
Program beasiswa ini merupakan langkah nyata dalam mengatasi kesenjangan akses pendidikan, yang sering kali menjadi kendala bagi keluarga kurang mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang pendidikan tinggi.
"Program pendidikan Isran Noor terintegrasi dengan visi besar pembangunan Kalimantan Timur, termasuk dalam konteks Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Ini adalah pendekatan yang lebih strategis dan jangka panjang," ujar Ihsan, dikutip dari keterangannya yang diperoleh di aplikasi pesan instan, Senin (07/10/2024).
Salah satu contoh yang disoroti Ihsan adalah komitmen Isran Noor dalam mendorong penguatan sektor vokasional dan pendidikan kejuruan.
Baca Juga: Tanggapi Pertemuan Makmur-Isran, Seno Aji Ingatkan Kader Gerindra Wajib Patuh pada Partai
Menurutnya, program ini merupakan langkah yang sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda Kaltim menghadapi kebutuhan tenaga kerja yang lebih spesifik di era industri 4.0 dan pembangunan IKN.
Perhatian Isran Noor salah satunya terlihat pada pengembangan keahlian siswa SMK. Bersama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebanyak 21 ribu siswa SMK di Kaltim mendapatkan sertifikasi keahlian di berbagai bidang.
Sertifikasi ini penting karena memberikan pengakuan resmi terhadap kompetensi siswa yang diakui di tingkat nasional, sehingga meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.
"Pendidikan kejuruan dan vokasional yang difokuskan pada sektor-sektor unggulan seperti teknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur sangat relevan dengan tantangan masa depan Kalimantan Timur," tambah Ihsan.
Selain itu, Ihsan Suri juga menilai bahwa program pendidikan gratis yang diusung oleh Isran Noor lebih realistis dan tepat sasaran dibandingkan janji-janji yang terlalu bombastis dari calon lainnya.
"Isran Noor tidak hanya sekadar menjanjikan pendidikan gratis, tetapi ia juga memperjelas mekanisme pendanaan dan implementasinya, dengan mengacu pada pendapatan asli daerah yang dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam serta pajak daerah. Ini yang membuat programnya terasa lebih terukur dan feasible," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas
-
7.904 Mahasiswa Kaltim Terima Bantuan Gratispol Tahap Pertama