SuaraKaltim.id - Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) mengusulkan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan DKI Jakarta menjadi Twin Cities.
Usulan ini disampaikan oleh Mantan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono melalui akun Instagramnya @bambangsusantono pada Sabtu (12/10/2024) lalu.
Dalam postingannya, Bambang mengatakan, ASPI menitipkan ide konsep tersebut kepadanya untuk disampaikan ke pemerintah.
"ASPI sebelumnya telah melakukan beberapa tahap kajian mendalam bersama para anggotanya, lalu mengusulkan 4 skenario pembangunan IKN Semuanya bertujuan agar proses pembangunan IKN dapat diarahkan kembali agar "on the track" sesuai dengan visi dan misi awalnya," ujar Bambang dikutip Selasa (15/10/2024).
Melalui konsep Twin Cities, ASPI mengusulkan agar Jakarta dan IKN dapat berbagi fungsi dalam jangka pendek sesuai dengan skenario yang nantinya dipilih, salah satu kota dapat berperan sebagai ibukota secara legal (de jure).
Sedangkan kota lainnya, kata Bambang, bisa menjalankan kegiatan administrasi pemerintahan nasional (de facto), dan masing-masing kota didesain untuk melaksanakan fungsi utama tertentu.
"ASPI berharap pendekatan strategis ini diharapkan dapat membantu mengelola tahap transisi saat ini dengan lebih efektif, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing kota," sambungnya.
Berbagai pihak menyatakan kontra terhadap usulan Twin Cities ini dengan berbagai alasan, salah satunya menganggap IKN belum layak dijadikan kota.
Akademisi hingga netizen pun menanggapi usulan dengan kekesalan yang memuncak, sebab hingga saat ini IKN justru memberi tanda-tanda mangkrak.
Baca Juga: IKN dan Jakarta Diusulkan Jadi Twin Cities, Berbagi Peran dalam Pemerintahan Nasional
"Diusulkan IKN dan Jakarta jadi ota Kembar, Tanda-tanda mangkrak," ujar Akademisi Cross Culture, Ali Syarief dalam cuitannya pada Minggu (13/10/2024) kemarin.
Dalam lanjutan cuitannya, banyak netizen yang sepakat bahwa konsep Twin Cities tidak cocok untuk diterapkan di IKN dan DKI Jakarta.
"Jakarta umurnya sdh ratusan tahun, IKN belum layak dikatakan kota buat buang berak saja susah disana air tidak ada, kok dilabel kota kembar," jelas netizen.
"Kata Plato ini disebut "Apologia" ketika target dan sasaran tdk tercapai maka dipkailah ilmu "cocoklogi"," tutur netizen.
"Iyaa betul.. Peluang terjadi mangkrak sebesar 80%," prediksi netizen.
"Paling tidak mangkrak untuk sementara sampai waktu yang tidak ditentukan," tambah netizen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi
-
3 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Kering dan Hitam, Terbaik Dipakai Harian