SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mencatat terjadinya lonjakan kasus HIV/AIDS sebanyak 140 kasus hingga November 2024. Angka tersebut sangat tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kepala Diskes Kutim, dr Bahrain, di Sangatta, Senin (02/12/2024) kemarin. Ia mengatakan, penurunan kasus pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
“Penurunan kasus yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya cukup menggembirakan, tetapi pada tahun 2024 terjadi peningkatan kasus sehingga pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat,” ucapnya, disadur dari ANTARA, Selasa (03/12/2024).
Ia menyebut, berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Kutim kasus HIV/AIDS dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan dan kenaikan kasus.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di Kenyamukan, Ketua DPRD Kutim: Kondisi Dermaga Sekarang Tidak Ideal
Pada tahun 2021 tercatat ada 124 kasus, di 2022 menurun menjadi 122 kasus, kemudian pada 2023 terjadi penurunan yang signifikan menjadi 99 kasus. Namun kembali terjadi lonjakan kembali tahun ini.
“Angka ini menjadi peringatan bagi kita semua. Penularan HIV/AIDS sering kali tidak terdeteksi hingga bertahun-tahun karena sifatnya yang asimtomatik (kondisi tanpa gejala) pada tahap awal,” tuturnya.
Bahrani menjelaskan, saat ini Kutim berkomitmen menciptakan lingkungan yang inklusif dalam memberikan layanan kesehatan bagi mengidap kasus HIV/AIDS.
Layanan kesehatan tersebut berupa penyediaan tes HIV gratis, distribusi kondom secara luas, serta akses mudah ke pengobatan antiretroviral (ARV).
Ia mengungkapkan, ada kesan pandangan buruk terhadap orang dengan HIV/AIDS, stigma buruk dari masyarakat menyebabkan banyak orang enggan memeriksakan diri atau menjalani pengobatan.
Baca Juga: Inovasi Pertanian di Kutim Dinilai Krusial untuk Pasokan Pangan IKN
“Masih banyak masyarakat yang menghakimi ODHA, sehingga mereka merasa takut dan malu untuk terbuka. Padahal, deteksi dini dan pengobatan sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tegasnya.
Bahrani membeberkan, peningkatan kesadaran masyarakat menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Diskes secara rutin telah mengadakan kampanye edukasi pencegahan kasus HIV/AIDS di Kutim.
Melalui program kampanye edukasi tersebut, masyarakat dapat memahami HIV/AIDS bukan hanya tentang penyakit, tapi bagaimana masyarakat harus peduli dan sadar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengendalian HIV/AIDS.
Ia menambahkan, perlunya seluruh pihak berkontribusi dalam kampanye penanggulangan kasus tersebut dan diharapkan angka penularan HIV/AIDS dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
“Tidak ada yang bisa melawan HIV/AIDS sendirian. Ini adalah tanggung jawab bersama. Jika kita semua bersatu, Kutai Timur dapat menjadi wilayah yang bebas dari HIV/AIDS di masa depan,” katanya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Pagar Laut dari Bambu Diganti Beton
-
Skandal Ayu Aulia: Cium Bibir Zikri Daulay hingga Dianiaya, Kini Heboh Jadi Selingkuhan Ridwan Kamil
-
Pekerja Indonesia Disarankan Tak ke Myanmar, Kamboja dan Thailand: Rawan TPPO!
-
Roy Marten Terlibat Tambang Ilegal di Jambi? Ini Klarifikasinya!
-
Roy Marten Klarifikasi Namanya Terseret Kasus Tambang Ilegal, Belum Sempat Beli Saham Perusahaan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
-
Klasemen Terbaru: Timnas Indonesia U-17 Selangkah Lagi Lolos Piala Dunia U-17
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
Terkini
-
APBD Terpangkas Rp 300 Miliar, Pemkab PPU Matangkan Program Kartu Cerdas
-
Libur Lebaran di Beras Basah: 3.000 Pelancong, Mayoritas Wisatawan Lokal
-
Harga Sewa Kapal ke Pulau Beras Basah: Mulai Rp 550 Ribu, Ini Daftarnya!
-
Dua Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A Awards 2025 Sukses Diboyong BRI
-
Dari Nganjuk ke Sepaku, Wisatawan Rela Tempuh Perjalanan Jauh Demi IKN