Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 23 Desember 2024 | 16:00 WIB
Istana Garuda di IKN. [Ist]

Serta, klaster energi rendah karbon dan pertambangan, mengembangkan sumber energi rendah karbon dan praktik pertambangan yang berkelanjutan untuk mendukung transisi energi.

“Dengan klaster-klaster ini, IKN akan menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia,” tambah Yuslianto.

Sektor Pendukung: Pendidikan dan Teknologi

Selain klaster-klaster utama itu, IKN juga akan mengembangkan, Lingkungan Pendidikan Abad ke-21: Membangun institusi pendidikan bertaraf internasional untuk meningkatkan keterampilan dan inovasi.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Awang Faroek Tinggalkan Filosofi Ikhlas dan Kejujuran dalam Kerja

Kemudian, Kota Cerdas dan Digital: Menggunakan teknologi modern untuk menciptakan layanan publik yang efisien dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Target Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2045

Yuslianto juga menyoroti pentingnya pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung transformasi ekonomi Kaltim.

“Tanpa energi berbasis EBT, industri tidak akan bisa menjalankan aktivitasnya. Ini menjadi target penting yang harus kita capai pada 2045,” ujarnya.

Transformasi Ekonomi: Butuh Dukungan Semua Pihak

Baca Juga: Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia, Kalimantan Timur Berduka

Transformasi ekonomi Kaltim menuju era pasca-batu bara membutuhkan kerja sama lintas sektor, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Pengembangan klaster industri dan sektor pendukung yang inovatif dapat menjadi fondasi bagi ekonomi Kaltim yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Load More