SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bergerak cepat menyambut program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai pada 17 Februari 2025. Program ini menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan gizi anak-anak di seluruh Indonesia.
Dalam rapat koordinasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin (10/02/2025), Deputi Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa Kaltim masih bergantung pada pasokan bahan pangan dari luar daerah, terutama sayur-mayur yang sebagian besar dikirim dari Pulau Jawa.
"Padahal, satu satuan pelayanan MBG memerlukan 300 kilogram sayur sekali masak untuk 3.000 anak," ujarnya, disadur dari ANTARA, Rabu (12/02/2025).
Meski BGN telah menetapkan anggaran Rp 15 ribu per anak, indeks kemahalan pangan di Kaltim menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, Tigor menyarankan agar setiap daerah mendokumentasikan bukti pembelian bahan pangan untuk mendukung penyesuaian harga jika diperlukan.
Baca Juga: 9,3 Juta Wisatawan Kunjungi Kaltim, Apa yang Jadi Daya Tariknya?
Di sisi lain, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan bahwa kunci keberhasilan program MBG di Kaltim adalah ketersediaan pasokan pangan lokal.
Ia mendorong agar pangan yang digunakan berasal dari daerah setempat guna menekan biaya transportasi dan mengurangi ketergantungan pada daerah lain.
"Kita harus memperkuat pertanian lokal dan meningkatkan budaya agraris. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita," ungkap Akmal.
Untuk tahap awal, Pemprov Kaltim akan fokus pada 37 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi, sebelum diperluas hingga 450 satuan pelayanan di seluruh wilayah Kaltim.
Dalam implementasinya, berbagai pihak seperti TNI, Polda, pemerintah daerah kabupaten/kota, serta pelaku usaha pertanian akan dilibatkan guna memastikan ketersediaan bahan pangan lokal.
Baca Juga: Faisal: Pers Harus Berinovasi di Era Digital untuk Tetap Relevan
"Kita harus menggerakkan sentra pertanian lokal agar tidak lagi bergantung pada pasokan dari Jawa dan Sulawesi. Ini tantangan yang harus kita hadapi," tegas Akmal.
Berita Terkait
-
'Anak Haram Konstitusi? Ini Tudingan Panas Amien Rais ke Jokowi soal Gibran
-
Profil Suho EXO, Leader Grup Kpop yang Diangkat Jadi Duta Kehormatan YKAKI
-
7 Ramuan Tradisional untuk Atasi Batuk Pilek Anak dengan Cepat, Terbukti Ampuh!
-
7 Ramuan Ajaib dari Alam untuk Atasi Anak Susah Makan
-
Putusan Cerai Keluar Hari Ini, Baim Wong Larang Paula Verhoeven Ajukan Banding Soal Hak Asuh Anak
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru
-
64 Ribu Wisatawan Kunjungi IKN, Balikpapan Jadi Titik Transit Utama
-
Pertamina Gandeng Bengkel Resmi untuk Tangani Motor Berebet di Bontang
-
Tak Perlu Jauh-jauh, Liburan Seru Saat Long Weekend Bisa Dinikmati di Samarinda
-
Tahap II Pembangunan IKN Dimulai, Pemerintah Gelontorkan Rp 48,8 Triliun dari APBN