Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 11 Februari 2025 | 15:00 WIB
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT). [Ist]

SuaraKaltim.id - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) siap berkontribusi dalam mengatasi dua permasalahan utama di Kalimantan Timur, yaitu reboisasi lahan bekas tambang dan penanganan stunting. Hal ini disepakati dalam pertemuan antara pihak UMKT dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).

Isu reboisasi dan stunting menjadi perhatian serius di Kalimantan Timur. Stunting di wilayah ini cukup tinggi, mencapai 23 persen atau sekitar 23 dari 100 anak mengalami gangguan pertumbuhan. Sementara itu, banyak lahan bekas tambang yang belum direklamasi dengan baik.

Rektor UMKT, Muhammad Musiyam, menegaskan bahwa kampusnya memiliki potensi besar untuk terlibat dalam kedua permasalahan tersebut. Dengan kekuatan di bidang kesehatan masyarakat, UMKT akan berkontribusi dalam program penanganan stunting. Selain itu, program studi geologi yang ada di UMKT akan membantu dalam proses reboisasi lahan bekas tambang.

"Kami sudah sepakat dengan Pak Gubernur bahwa UMKT akan ikut menangani dua permasalahan utama di Kaltim, yaitu reboisasi lahan tambang dan stunting. Kampus kami memiliki keahlian yang bisa berkontribusi di kedua bidang ini," ujar Muhammad Musiyam, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (11/02/2025).

Baca Juga: Wisatawan Mancanegara Serbu Kaltim: Kunjungan 2024 Melonjak 305 Persen dari Target!

Selain reboisasi dan stunting, UMKT juga berpotensi terlibat dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas oleh Muhammadiyah dan Badan Gizi Nasional. Namun, hingga saat ini, pembahasan teknis mengenai keterlibatan UMKT dalam program tersebut masih dalam tahap awal.

Terkait dengan wacana pengelolaan lahan tambang oleh kampus, UMKT menyatakan kesiapannya. Namun, pengelolaan tersebut harus dilakukan secara profesional dan terpisah dari manajemen akademik kampus. Unit khusus akan dibentuk untuk menangani hal ini secara mandiri.

"Jika kami mengelola tambang, maka harus sesuai dengan kewajiban yang telah ditetapkan, termasuk dalam aspek reboisasi dan kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Musiyam.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa UMKT siap menjadi contoh dalam pengelolaan tambang yang bertanggung jawab. 

"Kita ingin menunjukkan pengelolaan tambang bisa dilakukan dengan baik. Insya Allah, UMKT siap untuk itu," tuturnya.

Baca Juga: Jelang 20 Februari, Gubernur-Wagub Kaltim Terpilih Matangkan Transisi

Load More