"Pas dibawa ke RSUD itu masih sadar. Sejak dini hari pukul 02.00 WITA dibawa ke RSUD, baru meninggal pukul 06.30 WITA," tambahnya.
Kronologi Masuknya Daus ke Sel Isolasi
Daus tidak sendirian di dalam "Kandang Macan." Ia berada bersama seorang rekannya yang juga masuk ke sel tersebut sejak 21 Februari 2025.
Keduanya diamankan karena diduga terlibat dalam upaya penyelundupan sabu-sabu ke dalam Lapas. Barang haram itu disebut-sebut berhasil masuk melalui seorang oknum Tahanan Pendamping (Tamping).
Tamping adalah narapidana yang diperbantukan oleh petugas Lapas dan memiliki keleluasaan untuk keluar-masuk berbagai area dalam penjara.
Keberadaan mereka sering kali disalahgunakan untuk berbagai tindakan ilegal, termasuk dugaan penyelundupan barang terlarang.
Klarifikasi dari Pihak Lapas
Kalapas Bontang, Suranto, memberikan klarifikasi bahwa Daus dan rekannya dimasukkan ke sel isolasi karena kedapatan menyimpan ponsel, bukan karena penyelundupan narkoba.
Meski demikian, ia tidak menampik adanya dugaan kekerasan terhadap Daus selama berada di dalam sel tersebut.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 11 Maret 2025
Pihaknya telah melakukan investigasi internal untuk mengusut dugaan keterlibatan petugas dalam tindakan kekerasan terhadap Daus.
Jika terbukti ada petugas yang melakukan kontak fisik secara berlebihan, Suranto memastikan mereka akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan.
"Kami terbuka. Kalau ada petugas terbukti melakukan kontak fisik, silakan diproses. Saya sudah peringatkan, tidak boleh ada unsur fisik dalam melakukan pembinaan," tegasnya.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan kekerasan di dalam Lapas yang kerap luput dari pengawasan.
Apakah kematian Daus benar murni akibat penyakit atau ada faktor lain yang mempercepat kondisinya? Publik menantikan langkah serius dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas peristiwa ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar