Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 18 Maret 2025 | 17:10 WIB
Ilustrasi banjir akibat proyek perumahan tanpa amdal. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap pengembang perumahan yang tidak memiliki analisis dampak lingkungan (Amdal).

Langkah ini diambil sebagai respons atas temuan sejumlah titik banjir yang diduga dipicu oleh proyek perumahan yang mengabaikan sistem drainase.

"Kami tinjau sejumlah titik yang sempat terkena banjir, ditemukan beberapa selokan atau parit tidak berfungsi karena tertutup," ujar Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, disadur dari ANTARA, Selasa (18/03/2025).

Hasil investigasi menunjukkan bahwa saluran air yang tersumbat disebabkan oleh proyek pembangunan perumahan, yang mengakibatkan air hujan tidak dapat mengalir dengan baik dan justru menggenangi permukiman warga.

Baca Juga: Sejak Jadi Mitra IKN, PPU Catat Investasi Rp 6,61 Triliun!

Menurut pengakuan warga, kawasan mereka sebelumnya tidak pernah mengalami banjir selama puluhan tahun.

Namun, sejak maraknya pembangunan perumahan, banjir mulai terjadi, yang menimbulkan dugaan bahwa pengembang tidak memiliki Amdal dan tidak memperhitungkan dampak lingkungan.

Pemkab PPU menegaskan akan menindak pengembang yang tidak memenuhi standar lingkungan dalam menjalankan proyek mereka.

"Kami komitmen terus pantau dan awasi perusahaan yang tidak patuhi aturan dan tidak perhatikan dampak lingkungan sekitar," tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar segera melaporkan jika menemukan pengembang yang mengabaikan aspek lingkungan, demi mencegah dampak negatif bagi warga sekitar.

Baca Juga: Kaltim Rawan Bencana: BPBD Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Banjir dan Longsor

Meskipun demikian, Pemkab PPU tidak menutup pintu bagi pengembangan perumahan. Namun, setiap proyek harus memperhatikan aspek lingkungan dan memiliki Amdal sebelum proses pembangunan dimulai.

Wakil Bupati (Wabup) Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Waris Muin (kanan). [ANTARA]

Profil Abdul Waris Muin

Abdul Waris Muin adalah Wakil Bupati PPU periode 2025-2030. Berikut adalah profil singkatnya:

Abdul Waris Muin lahir di Marabombang, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang pada tahun 1968 lalu.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati PPU, beliau pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Pinrang periode 2019-2024.

Abdul Waris Muin adalah saudara kandung dari Rauf Muin, Ketua DPRD Kabupaten PPU periode 2024-2029.

Abdul Waris Muin terpilih sebagai Wakil Bupati PPU dalam Pilkada 2024, berpasangan dengan Mudyat Noor sebagai Bupati.

Pasangan Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin meraih 40.159 suara, atau 37,5 persen dari total suara sah.

Komitmen:Sebagai Wakil Bupati terpilih, beliau berjanji untuk mengabdikan diri kepada masyarakat PPU dengan mengedepankan kerjasama, dedikasi, dan integritas.

Beliau aktif dalam melaksanakan sidak, untuk meningkatkan pelayanan publik, di wilayah PPU.

Abdul Waris Muin memiliki sifat pemberani, pekerja keras, fleksibel, dan toleransi tinggi.

Abdul Waris Muin terpilih sebagai Wakil Bupati PPU untuk periode 2025-2030 nanti. Ia berpasangan dengan Mudyat Noor sebagai Bupati.

Pasangan ini diusung oleh koalisi Partai Gerindra, Partai Nasdem, PDI Perjuangan, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pada Pilkada 2024, mereka berhasil meraih 40.159 suara atau 37,5% dari total suara, mengungguli pasangan lainnya.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin memiliki pengalaman sebagai anggota DPRD Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, periode 2019-2024. Ia dikenal sebagai sosok yang humoris, berdedikasi, dan mampu bergaul dengan berbagai kalangan.

Penetapan resmi Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin sebagai Bupati dan Wakil Bupati PPU dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) PPU dalam rapat pleno terbuka pada 9 Januari 2025. Selanjutnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU mengumumkan pasangan terpilih tersebut dalam rapat paripurna istimewa pada 14 Januari 2025.

Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki, Abdul Waris Muin diharapkan dapat berkontribusi positif dalam memajukan Kabupaten Penajam Paser Utara selama masa jabatannya.

Peristiwa banjir terakhir di PPU

Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang mengguyur Kabupaten PPU sejak Kamis (06/03/2025) malam hingga Jumat (07/03/2025) dini hari mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU pun langsung bergerak cepat melakukan penanggulangan di tiga kelurahan yang terdampak.

Yakni, Kelurahan Penajam, Kelurahan Buluminung dan Kelurahan Nenang.

Kepala BPBD PPU, Kuncoro, dalam keterangannya mengatakan BPBD telah menerima laporan sejak pukul 04.32 Wita.

Kuncoro mengatakan, keadaan terkini tinggi muka air di halaman rumah setinggi 40 sampai 80 sentimeter.

Sedangkan di dalam rumah tinggi muka airnya mencapai kurang lebih 30 sentimeter.

“Secara keseluruhan kondisi terkini TMA di wilayah terdampak banjir cenderung surut. Kami sedang membantu menguras air dari rumah warga menggunakan mesin portabel dan kami akan terus memantau perkembangan dari wilayah terdampak,” tuturnya.

Load More