SuaraKaltim.id - Kota Nusantara memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan investasi di daerah terdekat, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai daerah asal dan mitra ibu kota Indonesia itu.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten PPU, Nurlaila, saat berada di Penajam, Minggu (02/03/2025) kemarin.
"Investor banyak melirik daerah terdekat Kota Nusantara untuk berinvestasi," ujarnya, disadur dari ANTARA, Rabu (05/03/2025).
Pertumbuhan investasi di Kabupaten PPU mulai bergerak positif seiring ditetapkan Kecamatan Sepaku wilayah di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu, sebagai kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ibu kota Indonesia.
Baca Juga: 42 Penyewa Masuk, Kota Nusantara Kian Hidup dengan Konsep Kota Cerdas
"Tahun lalu capaian investasi berada di angka 145 persen dari target," katanya.
Capaian investasi tersebut dipicu dengan keberadaan Kota Nusantara, kata dia lagi, berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) mencatat sebagian besar investor menanamkan modal kepada tiga perusahaan terbesar dengan terdata total investasi mencapai Rp 1 triliun.
Pemilik modal diharapkan semakin tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten PPU, sehingga meningkatkan pendapatan kabupaten dan menumbuhkan perekonomian lokal.
Sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (online single submission/OSS), kata dia lagi, ikut menimbulkan kepercayaan investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi karena adanya transparansi.
"OSS juga dapat ketahui realisasi penanaman modal yang tercatat, karena setiap tiga bulan perusahaan buat laporan tunjukkan realisasi investasi," terangnya pula.
Baca Juga: IKN 2028: Investasi Swasta dan Diplomasi Global dalam Pembangunan Kota Baru
Total penanaman modal sejak Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai kawasan pusat Kota Nusantara, yakni pada 2022 hingga 2024 tercatat di Dinas PMPTSP Kabupaten PPU lebih kurang Rp 6,61 triliun.
Investasi pada 2022 mencapai Rp 1,35 triliun atau 52,11 persen dari target Rp 2,6 triliun, pada 2023 mencapai Rp 1,63 triliun atau 81,85 persen dari target Rp 2 triliun dan pada 2024 mencapai Rp 3,62 triliun atau melampaui target Rp 2,5 triliun.
"Investasi tersebut dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) yang berasal dari Singapura, Malaysia, Seychelles (Afrika Timur), dan Tiongkok," tambahnya.
Berita Terkait
-
Banyak Masyarakat RI Doyan Investasi di Bulan Ramadhan
-
Ceramah Penuh Sindiran dari Anies Baswedan di Masjid Kampus UGM: Membangun Manusia Itu Lama, Tapi IKN Juga Deng
-
7 Ciri-ciri Aplikasi Investasi Online yang Aman untuk Pemula
-
Pengembang Game Honor of Kings Umumkan Investasi Rp 240 Miliar untuk Industri Esports
-
Prabowo Sebut Nuklir EBT Paling Bersih, Kadin Mau Genjot Investasi PLTN
Terpopuler
- Emil Audero Cetak Sejarah Setelah 1 Detik Resmi WNI, Jadi Kiper Paling ... di Asia!
- Erick Thohir Geleng-geleng dengan Sikap Bahrain Jelang Hadapi Timnas Indonesia di Stadion GBK
- Sosok Mira Christina Setiady, Istri Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Punya Jabatan Moncer
- Ayah Mertua Elus-elus Perut Aaliyah Massaid Setelah Wudhu, Netizen Berdebat: Ajaran Siapa Sih?
- Seberapa Kaya Rudy Salim? Disebut Firdaus Oiwobo Cuma Sanggup Kasih Honor Rp6 Juta saat Podcast
Pilihan
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
-
Dianggap Rasis ke Pemain Naturalisasi, Ahmad Dhani Ternyata Keturunan Bule?
-
Pendirian Gereja Toraja Samarinda Terhalang Regulasi atau Tekanan Kelompok Tertentu?
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar, Terbaru Maret 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terupdate Maret 2025
Terkini
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
-
Pendirian Gereja Toraja Samarinda Terhalang Regulasi atau Tekanan Kelompok Tertentu?
-
Otorita Dorong Investasi Swasta, 129 Rumah dan 97 Tower Rusun Siap Dibangun di IKN
-
Kisah Panjang Kasus Investasi Bodong Rp 30 Miliar: Suami-Istri Tersangka Kembali Ditahan
-
Dari Rp 750 Ribu hingga Rp 3 Juta: Pemprov Kaltim Evaluasi Insentif Guru