Di Berau, pelaksanaan MBG akan dimulai dari wilayah pesisir, sebelum diperluas ke 13 kecamatan lainnya.
"Alasannya adalah untuk membantu wilayah terluar seperti Maratua terlebih dulu sambil menunggu yayasan yang ada terverifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) nanti baru menyasar yang berada di tengah kota," tandasnya.
Program MBG
Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, khususnya pelajar dan kelompok rentan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi, mencegah stunting, serta mendukung ketahanan pangan daerah.
Tujuan Utama MBG
1. Meningkatkan Kesehatan dan Gizi Masyarakat
- Memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan makanan bergizi secara rutin.
- Mengurangi angka stunting di Kaltim.
2. Mendukung Perekonomian Lokal
- Memberdayakan petani, peternak, dan nelayan lokal sebagai pemasok bahan pangan.
- Mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan dari luar daerah.
3. Menekan Inflasi dan Meningkatkan Kemandirian Pangan
Baca Juga: APBD Rp 21 Triliun, Kaltim Siap Tuntaskan Rekrutmen CASN 2025
- Dengan meningkatkan produksi pangan lokal, harga bahan pokok diharapkan lebih stabil.
- Mengurangi ketergantungan pada distribusi pangan dari luar provinsi.
Cara Pelaksanaan MBG
- MBG akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari daerah pesisir seperti Maratua di Kabupaten Berau, sebelum diperluas ke 13 kecamatan lainnya.
- Pemerintah akan membuat persyaratan tertulis agar penyedia stok MBG menggunakan bahan pangan lokal.
- Program ini juga bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan standar kualitas makanan yang diberikan.
Tantangan dalam Implementasi MBG
- Harga Produksi Pangan Lokal Lebih Mahal
- Contohnya, harga telur lokal lebih mahal Rp 3 ribu dibanding impor, sehingga perlu strategi agar petani dan peternak tetap bisa bersaing.
Ketergantungan Berau pada Pangan Impor
- Banyak kebutuhan pangan masih didatangkan dari luar, seperti Jawa dan Sulawesi.
Perlu Infrastruktur dan Kebijakan yang Mendukung - Pemerintah harus memastikan distribusi dan suplai bahan pangan lokal berjalan lancar.
- Dengan program ini, diharapkan Kaltim bisa mencapai kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan
-
Dekat IKN, 9.800 Keluarga di PPU Belum Punya Rumah