SuaraKaltim.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Rabu (09/04/2025) guna menanggapi fenomena “motor brebet” yang meresahkan masyarakat, dengan fokus pada pencarian solusi terhadap dugaan kualitas BBM yang menjadi penyebab utama.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menegaskan bahwa DPRD menjalankan perannya sebagai penyalur aspirasi masyarakat, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
“Kita harus hadir di tengah-tengahnya bahwa konsumen wajib dilindungi oleh aparatur negara. Karena konsumen yang menggunakan dengan BBM adalah masyarakat,” ucap Sabarudin.
Ia menyayangkan adanya klaim sepihak yang menyatakan BBM tidak bermasalah, padahal sejumlah masyarakat mengalami gejala brebet pada kendaraannya.
“Andai kata memang ini tidak bermasalah, kenapa ada motor, ada mobil juga yang mengalami hal yang sama? Berarti ada persoalan yang tidak bisa terungkap. Ini bukan menyangkut masalah persoalan campuran air dan sebagainya,” tegasnya.
Sabaruddin menambahkan, untuk mengurai persoalan secara terbuka dan menyeluruh, DPRD menghadirkan berbagai pihak, termasuk Pertamina, instansi terkait, dan perwakilan masyarakat.
“Kita hadirkan bersama-sama di sini sebagai transparansi dan terbuka kita mencari solusi yang terbaik untuk warga Kalimantan Timur,” katanya.
Perwakilan komunitas driver ojek daring Bubuhan Driver Go-Jek Samarinda (BUDGOS), Ivan Jaya, menyampaikan keluhan sebagai pengguna aktif BBM.
Ia merasa menjadi salah satu korban dari persoalan ini karena pekerjaannya bergantung pada kendaraan bermotor.
Baca Juga: Rp 10 Miliar untuk Wifi Gratis, Apa Saja yang Didapat Warga Desa Kaltim?
“Kami konsumen aktif, pengguna aktif. Sehari pasti isi BBM full, bahkan bisa berkali-kali sesuai penggunaannya,” ungkap Ivan.
Dalam forum itu, Ivan menunjukkan dua botol plastik berisi bensin berwarna cokelat kehitaman.
“Saya tidak perlu menjadi orang pintar, saya juga tidak ada keahlian, untuk mengetes ini oplosan atau tidak. Warnanya itu sudah cukup memperlihatkan ke kita lah,” katanya sambil mengangkat dua botol tersebut.
Sebagai driver selama delapan tahun, ia meyakini bahwa warna BBM yang biasa ia gunakan tidak pernah seperti itu.
Ia juga mempertanyakan tindak lanjut dari berbagai hasil uji laboratorium yang sudah dilakukan, sebab temuan di lapangan tidak sesuai dengan kondisi nyata yang dialami oleh ratusan rekannya.
“Artinya jangan sampai hasil uji lab ini malah menjadikan kita ini malah makin simpang siur. Nanti, Pertamina ngomongnya hasil labnya clean and clear misalkan, tapi rakyat masih merasakan brebet,” tegas Ivan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
-
Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Terkini
-
99 Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Stadion Segiri
-
Gedung Belum Siap, Sekolah Rakyat di Kaltim Jalan Dulu Pakai Skema Rintisan
-
Cara Memilih Kaos Kaki untuk Pria, Nyaman Dipakai Tak Nyesal Beli
-
Konektivitas IKN Ditingkatkan, ADHI Teken Kontrak Pengerjaan Infrastruktur
-
600 Siswa Sekolah Swasta Dapat Sekolah Gratis, Ini Komitmen Baru Pemkot Balikpapan