Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 13 April 2025 | 20:47 WIB
Situasi keramaian pencarian seorang badut jalanan oleh Damkar di kawasan Sungai Mahakam, Timbau. [kaltimtoday.co]
  • Badut jalanan biasanya mengenakan kostum warna-warni, riasan wajah yang mencolok, dan melakukan aksi-aksi sederhana seperti melambai, menari, atau berinteraksi dengan anak-anak.
  • Mereka beraksi di antara kendaraan yang berhenti di lampu merah, berharap mendapatkan imbalan dari pengguna jalan.
  • Interaksi dengan pengguna jalan bervariasi, ada yang memberikan uang sebagai bentuk apresiasi, ada pula yang mengabaikan.

Aspek Sosial dan Ekonomi

  • Badut jalanan seringkali berasal dari kalangan masyarakat ekonomi lemah.
  • Pekerjaan ini mencerminkan kondisi ketidaksetaraan ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan formal.
  • Di satu sisi, badut jalanan memberikan hiburan bagi pengguna jalan, terutama anak-anak.
  • Di sisi lain, keberadaan mereka dapat menimbulkan perdebatan tentang keamanan lalu lintas dan ketertiban umum.
  • Terdapat pergeseran makna badut dari penghibur di acara yang mewah, menjadi pekerjaan yang dilakukan di jalanan.

Tantangan dan Risiko

  • Badut jalanan menghadapi risiko kecelakaan lalu lintas karena beraksi di tengah jalan yang ramai.
  • Pendapatan mereka tidak tetap dan bergantung pada kemurahan hati pengguna jalan.
  • Mereka juga rentan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan polusi udara.
  • Seringkali berhadapan dengan penertiban oleh petugas ketertiban umum.
  • Fenomena badut jalanan adalah cerminan dari kompleksitas permasalahan sosial dan ekonomi di perkotaan.

Load More