Ia menegaskan pentingnya rapat koordinasi lintas sektor melibatkan berbagai instansi, dari BBPJN, KSOP, Pelindo, Pemerintah Provinsi Kaltim, DPRD hingga aparat penegak hukum.
"Saya sudah koordinasi dengan pihak Kantor Gubernur, DPRD, dan instansi terkait. Rapat harus digelar paling lambat lusa. Ini soal keselamatan publik, tidak bisa ditunda-tunda," ujar Sapto.
Sebagai salah satu infrastruktur strategis, Jembatan Mahakam I memainkan peran vital dalam mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi Samarinda serta Kalimantan Timur (Kaltim).
Ribuan kendaraan melintasi Jembatan Mahakam I setiap hari, menjadikan jembatan ini sebagai urat nadi utama wilayah tersebut.
Dari kerusakan yang kembali terjadi, berbagai pihak menyerukan agar langkah cepat dan tegas segera diambil untuk mencegah potensi bencana lebih besar.
"Kalau tidak ada ketegasan sekarang, kita hanya tinggal menunggu waktu sampai tragedi besar terjadi. Jangan sampai ada korban baru semua bergerak," pungkas Sapto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
IKN Dibuka Lebar untuk Dunia: Basuki Tegaskan Komitmen Investasi Sehat dan Berkelanjutan
-
BMKG Ingatkan Kaltim: Kemarau Basah Bisa Picu Karhutla dan Krisis Air
-
Seno Aji Tegaskan FKDM sebagai Mitra Strategis Jaga Keamanan Wilayah
-
Revisi UU IKN Mengemuka, DPRD Kaltim: Jangan Gegabah Ubah Aturan!
-
Ketika Elpiji Harus Diantar dengan Ketinting: Cerita Distribusi Energi di Mahulu