Selain itu, potensi perikanan air tawar dan tambak air payau juga dinilai masih sangat besar. Dari 1.200 hektare lahan potensial untuk kolam ikan air tawar, baru sekitar 450 hektare yang digarap.
Sementara tambak air payau seluas 9.500 hektare, baru 4.500 hektare yang dimanfaatkan masyarakat.
Dari kombinasi dukungan kebijakan, keterbukaan investasi, dan optimalisasi potensi alam, Pemkab PPU berupaya membangun model pertanian dan perikanan berkelanjutan.
Di mana hal itu mampu memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat lokal dan kontribusi bagi daerah sekitar, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa depan.
Baca Juga: Basuki: Fisik IKN Tetap Jalan, Kontrak Baru Diteken 21 Mei
IKN Butuh Ketahanan Pangan, Modernisasi Pertanian Digenjot di Penajam
Modernisasi sektor pertanian digencarkan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebagai strategi utama mewujudkan swasembada pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan keyakinannya bahwa wilayah ini mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Amran saat melakukan peninjauan di kawasan Pertanian di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Jumat, 9 Mei 2025.
"Kalimantan Timur, khususnya Penajam Paser Utara memiliki potensi untuk swasembada pangan," ujar Amran, disadur dari ANTARA, Senin, 13 Mei 2025.
Baca Juga: Menghadapi Satwa Liar di IKN: Pelatihan Mitigasi Konflik untuk Pegawai Otorita
Menurut Amran, selain luas lahan yang memadai, upaya untuk mencapai kemandirian pangan perlu didukung dengan penggunaan alat-alat pertanian modern serta kesiapan para petani dalam mengadopsi teknologi baru.
Ia optimistis, dalam enam bulan ke depan Penajam Paser Utara dapat mewujudkan target tersebut.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan sebesar Rp 149 miliar untuk mendorong optimalisasi lahan dan peningkatan produksi padi di daerah ini.
Bupati PPU, Mudyat Noor, mengungkapkan bahwa daerahnya memiliki sekitar 5.898 hektare lahan pertanian dengan produksi gabah mencapai 4.429 ton.
Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya maksimal untuk wilayah yang sebagian menjadi daerah Ibu Kota Nusantara (IKN) itu.
"Salah satunya pembangunan infrastruktur pengairan seperti Bendung Gerak Telake, yang sempat masuk proyek strategis nasional (PSN), tapi dibatalkan," ungkapnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
Baru 110 dari 965 Naskah Kuno di Kaltim Terinventarisasi, DPK Minta Partisipasi Publik
-
10 Amplop DANA Kaget Terbaru Khusus Buatmu, Segera Klaim sebelum Kehabisan
-
Selamat! Nomor HP Kamu Beruntung Dapat 10 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Saldo Gratis Awal Juli 2025
-
Otorita IKN Teken Proyek Rp 3 Triliun untuk Jalan, RTH, dan Penataan Kawasan Sepaku
-
Sekolah Rakyat Hadir di Samarinda, 200 Kuota Disiapkan untuk Anak Miskin Ekstrem