Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 04 Juni 2025 | 15:55 WIB
Istana Garuda di IKN. [Ist]

Punya Masjid, Gereja, Wihara hingga Pura: IKN Tunjukkan Wajah Inklusif

Pembangunan kompleks peribadatan di Ibu Kota Nusantara (IKN) tak hanya menjawab kebutuhan rohani masyarakat, tetapi juga memperlihatkan komitmen kuat terhadap semangat kebinekaan.

Di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), proyek ini menjadi salah satu elemen penting dalam mewujudkan IKN sebagai kota masa depan yang inklusif dan multikultural.

Hal itu disampaikan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Selasa, 3 Juni 2025.

Baca Juga: Gedung Kemenko 3 di IKN Rampung, Siap Tampung 1.375 ASN

"Visi IKN sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar-umat beragama," ujar Basuki, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Kompleks yang sedang dibangun itu akan menaungi beragam tempat ibadah: masjid negara, gereja Katolik dan Kristen, pura, wihara, serta kelenteng.

Basuki menegaskan bahwa infrastruktur ini lebih dari sekadar bangunan fisik—ia menjadi simbol kuat dari harmoni dan penerimaan terhadap keberagaman di jantung negara.

Ia menjelaskan, pembangunan masjid negara saat ini sedang berlangsung, dan pembangunan gereja Katolik akan menjadi tahap berikutnya.

"Pembangunan fasilitas ibadah bagi masyarakat sangat penting dan sebagai bagian dari simbol kerukunan di ibu kota Indonesia," katanya.

Baca Juga: IKN Disiapkan Jadi Pusat Kebudayaan Nasional, Bukan Hanya Pemerintahan

Basuki juga menambahkan bahwa ibu kota baru ini dirancang sebagai ruang hidup yang tidak eksklusif untuk kelompok tertentu.

"Ibu kota Indonesia dibangun sebagai wilayah inklusif, multikultural, dan tidak hanya dihuni etnis atau umat beragama tertentu," ujarnya.

Dengan konsep itu, IKN diharapkan tak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga representasi nyata dari semangat persatuan dalam keberagaman yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Load More