Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 05 Juni 2025 | 12:16 WIB
Ilustrasi, Resource Alam Indonesia (KKGI). [Ist]

Saat ini, KKGI juga aktif di sektor energi melalui akuisisi dan pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

Lewat RAIN Realty, perusahaan ini tak sekadar membangun properti, tetapi juga memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk menghadirkan kawasan berkonsep ramah lingkungan dengan desain modern dan berkelanjutan.

Jaga Stabilitas Pangan di Pintu Masuk IKN, Bulog Siapkan 7.800 Ton Beras di Balikpapan

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltim-Kaltara) memastikan bahwa pasokan beras dan sejumlah komoditas pangan lainnya di Balikpapan dalam kondisi mencukupi.

Baca Juga: Punya Masjid, Gereja, Wihara hingga Pura: IKN Tunjukkan Wajah Inklusif

Bahkan, stok diproyeksikan tetap aman hingga akhir 2025 bagi daerah yang sering disebut gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN) itu.

Hal itu disampaikan Kepala Wilayah Bulog Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani, di Balikpapan, Rabu, 4 Juni 2025.

"Alhamdulillah, untuk ketersediaan stok pangan di Balikpapan saat ini cukup aman dan diperkirakan mencukupi hingga lima sampai enam bulan ke depan," kata Mersi, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Data Bulog mencatat, saat ini terdapat sekitar 7.800 ton beras yang tersimpan di gudang Bulog Klandasan Ilir khusus untuk wilayah Balikpapan.

Selain beras medium, Bulog juga telah menyiapkan cadangan pangan tambahan seperti beras premium, minyak goreng, dan gula.

Baca Juga: Dari 20 Ribu Jadi 61 Ribu Jemaah, Desain Masjid Negara IKN Direvisi

Khusus untuk beras premium, Bulog telah menyiapkan stok sebanyak 280 ton yang direncanakan untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat selama perayaan Idul Adha.

"Jadi 280 ton itu, InsyaAllah akan digunakan untuk backup menjelang Idul Adha 1446 Hijriah," ujarnya.

Sementara itu, untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang menyalurkan beras medium dengan harga terjangkau ke masyarakat, Bulog masih menunggu arahan resmi dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional.

"Terkait penyaluran beras SPHP, saat ini kami masih menunggu penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional," jelasnya.

Mersi menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada surat tugas baru sejak penyaluran terakhir dilakukan menjelang Lebaran Idul Fitri beberapa waktu lalu.

"Sejak penyaluran terakhir pada momen Hari Raya Idul Fitri lalu, belum ada penugasan baru, baik untuk program SPHP maupun bantuan pangan, kami belum menerima surat penugasan dari kantor pusat," katanya.

Load More