Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 13 Juni 2025 | 19:30 WIB
Ilustrasi guru di IKN. [Ist]

Kabupaten penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) ini dilirik oleh investor asal Korea Selatan, PT Informasi Geo Sistem (IGS), yang siap menggelontorkan investasi senilai kurang lebih Rp 300 miliar.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen global Pemerintah Korea Selatan dalam mendukung pembangunan sektor pedesaan dan pertanian di negara mitra.

"Pengembangan sektor pertanian dan pedesaan bagian kontribusi Pemerintah Korea Selatandukung pembangunan global," ujar Wakil Presiden (Vice President) PT IGS, Jason Byun, saat memaparkan rencana kerja sama di Penajam, Kamis, 12 Juni 2025.

Dalam konsep proyek yang diajukan, sejumlah agenda penguatan sektor pertanian akan digarap, mulai dari pembangunan sistem irigasi, perbaikan rantai pasok (value chain), hingga penerapan pertanian cerdas (smart farming) dengan teknologi mutakhir.

Baca Juga: Percepat Adaptasi Menuju IKN, Balikpapan Aktifkan Pendataan Digital di 34 Kelurahan

Tak hanya itu, rencana kerja sama juga mencakup peningkatan kapasitas petani dan aparatur dinas pertanian agar mampu mengikuti perkembangan pertanian modern berbasis data.

Jason Byun menjelaskan, salah satu lokasi proyek berada di Kecamatan Babulu dan Desa Sidorejo di Kecamatan Penajam sebagai tahap awal implementasi.

Bupati PPU, Mudyat Noor, menyambut baik investasi tersebut.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen dalam memperkuat sektor pertaniansebagai penopang utama perekonomian lokal.

"Pemerintah kabupaten berharap hibah dari Korsel itu dapat segera terealisasi dan segera jalankan program kerja sama," katanya.

Baca Juga: Kaltim Siap Melahirkan Generasi Global Lewat Deep Learning

Program tersebut merupakan bagian dari hibah pembangunan yang disalurkan Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Pertanian RI. PT IGS, yang merupakan BUMN Korsel, akan menjalankan proyek ini selama tiga tahun.

Tak hanya menyasar pertanian, Pemkab PPU juga berharap kerja sama serupa dapat dikembangkan untuk sektor lain.

"Pemerintah kabupaten menginginkan kerja sama bukan hanya fokus pada sektor pertanian saja tetapi ke depan juga merambah pengembangan sektor wisata dan sektor pengairan di wilayah pedesaan," tuturnya.

Dengan kolaborasi internasional ini, PPU membuka jalan bagi transformasi pertanian modern dan berkelanjutan, sekaligus mengukuhkan diri sebagai wilayah strategis dalam mendukung pembangunan IKN dari sisi pangan dan ketahanan wilayah.

Load More