Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 21 Juni 2025 | 16:57 WIB
Atap rumah menggunakan bahan spandek. Atap berfungsi bukan hanya sebagai pelindung dari panas dan hujan, tetapi juga menjadi elemen estetika yang menambah nilai tampilan rumah [Suara.com/Muhammad Yunus]

SuaraKaltim.id - Memilih atap rumah yang tepat adalah salah satu keputusan penting dalam membangun atau merenovasi rumah.

Atap berfungsi bukan hanya sebagai pelindung dari panas dan hujan, tetapi juga menjadi elemen estetika yang menambah nilai tampilan rumah.

Namun, sering kali kita dihadapkan pada dilema. Ingin atap yang bagus, tapi tetap murah dan berkualitas.

Pertanyaannya, apakah mungkin mendapatkan atap rumah dengan harga terjangkau tapi tetap awet dan tahan lama?

Baca Juga: 12 Inspirasi Desain Gerbang Depan Rumah Sederhana Tapi Mewah 2025

Jawabannya mungkin, asal tahu cara memilihnya.

Berikut ini adalah panduan lengkap tentang cara memilih atap rumah yang murah, kuat, dan sesuai dengan kebutuhan rumah Anda.

1. Kenali Jenis-Jenis Bahan Atap Rumah

Sebelum memilih, kenali dulu berbagai jenis material atap yang umum digunakan di Indonesia.

Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan:

Baca Juga: 7 Desain Rumah Minimalis Halaman Luas, Kesannya Mewah dan Bernilai Investasi Tinggi!

a. Genteng Tanah Liat

- Murah, mudah ditemukan, dan sudah digunakan sejak lama.

- Tahan panas, membuat ruangan terasa lebih sejuk.

-Kekurangan: cukup berat dan mudah pecah jika tidak dipasang dengan hati-hati.

b. Genteng Beton

- Lebih kuat dari genteng tanah liat.

- Tahan lama dan bisa dicat ulang.

- Kekurangan: berat, butuh rangka atap yang kuat.

c. Atap Seng (Galvalum / Zincalume)

- Murah, ringan, dan mudah dipasang.

- Cocok untuk rumah sederhana atau bangunan tambahan.

- Kekurangan: mudah berisik saat hujan, menyerap panas lebih tinggi.

d. Atap Metal (Baja Ringan)

- Ringan dan tahan karat.

- Cocok untuk daerah rawan gempa.

- Harga bervariasi tergantung ketebalan dan lapisan anti karat.

e. Atap Aspal (Bitumen)

- Ringan, tahan cuaca, dan kedap suara.

- Desainnya modern dan cocok untuk rumah minimalis.

- Kekurangan: harga relatif lebih mahal dari genteng konvensional.

f. Atap Plastik / Polycarbonate

- Transparan, cocok untuk kanopi, garasi, atau taman.

- Murah dan mudah dipasang.

- Tidak cocok untuk seluruh atap rumah karena tidak tahan panas lama.

2. Tentukan Anggaran dengan Bijak

Harga atap sangat bervariasi tergantung bahan, merek, dan ketebalan. Maka dari itu, tentukan anggaran maksimal sejak awal.

Jika ingin murah tapi tahan lama, Anda bisa mempertimbangkan atap galvalum berkualitas sedang atau genteng tanah liat berkualitas baik.

Ingat, atap adalah investasi jangka panjang. Jangan tergiur harga murah saja tanpa memperhatikan kualitas.

Bandingkan harga dari beberapa toko atau supplier dan pastikan sudah termasuk biaya pemasangan (jika ada).

3. Cek Daya Tahan dan Ketahanan Cuaca

Indonesia memiliki iklim tropis dengan intensitas hujan dan panas tinggi. Maka, pastikan atap rumah Anda tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Tidak mudah berkarat, tidak lapuk, dan memiliki daya tahan tinggi terhadap angin kencang.

Beberapa tips:

- Di daerah panas: pilih atap yang menyerap panas rendah seperti genteng tanah liat atau bitumen.

- Di daerah hujan tinggi: hindari bahan yang mudah bocor seperti seng tipis atau asbes.

Pilih atap dengan daya tahan minimal 10-20 tahun, dan cari produk yang sudah teruji di pasaran.

4. Perhatikan Berat Material Atap

Berat atap akan menentukan jenis rangka yang digunakan. Atap yang terlalu berat butuh struktur rangka lebih kuat dan tentu biayanya lebih mahal.

Jika Anda ingin hemat di struktur rangka, pilih atap yang ringan seperti:

- Galvalum

- Metal ringan

- Bitumen

- Polycarbonate (untuk sebagian area)

Dengan beban lebih ringan, pemasangan juga lebih cepat dan ongkos tukang bisa lebih hemat.

5. Pastikan Mudah Dalam Pemasangan

Beberapa jenis atap butuh teknik pemasangan khusus, sehingga ongkos tukang pun lebih mahal. Jika Anda memiliki anggaran terbatas, pilihlah atap yang mudah dipasang dan tidak memerlukan banyak perlengkapan tambahan.

Misalnya, genteng tanah liat sudah cukup umum, sehingga tukang lokal bisa mengerjakannya dengan baik. Begitu juga atap galvalum yang bisa dipasang dengan sistem baut.

Hindari jenis atap yang perlu teknik khusus jika tidak ingin biaya tambahan membengkak.

6. Pilih Warna dan Desain yang Sesuai

Atap tidak hanya soal fungsi, tapi juga soal tampilan rumah. Warna dan bentuk atap akan memengaruhi kesan visual rumah Anda.

Tips memilih warna:

- Warna gelap (abu-abu tua, cokelat tua) cocok untuk rumah klasik atau tropis.

- Warna cerah (hijau muda, abu terang, merah bata) cocok untuk rumah minimalis.

- Warna netral seperti abu-abu dan hitam memberi kesan elegan dan tidak mudah terlihat kotor.

Jika ingin rumah terlihat mahal tapi tetap hemat, pilih atap dengan desain simpel tapi rapi, misalnya genteng flat atau atap metal dengan finishing halus.

7. Perhatikan Sertifikasi dan Garansi Produk

Pilih produk atap yang sudah memiliki sertifikasi standar SNI (Standar Nasional Indonesia) atau sertifikasi kualitas lainnya.

Ini menjamin bahwa produk tersebut sudah lolos uji ketahanan dan layak digunakan untuk konstruksi bangunan.

Selain itu, tanyakan garansi produk — terutama untuk atap metal atau bitumen. Beberapa produsen bahkan memberikan garansi hingga 10-15 tahun.

8. Gunakan Aksesori Pelengkap Jika Perlu

Untuk memaksimalkan fungsi atap, Anda bisa menambahkan beberapa aksesori pelengkap:

- Insulasi panas: mengurangi suhu dalam rumah.

- Lapisan anti bocor: terutama untuk atap seng atau metal.

- Lisplang dan talang air: memperlancar pembuangan air hujan.

Walaupun menambah sedikit biaya, tapi aksesori ini bisa memperpanjang umur atap dan membuat rumah lebih nyaman.

9. Cari Rekomendasi dan Review Pengguna

Sebelum membeli, cari ulasan dari pengguna lain, baik di forum bangunan, grup media sosial, atau marketplace.

Dengan begitu, Anda bisa tahu kelebihan dan kekurangan produk secara lebih objektif.

Tanyakan juga kepada tukang atau kontraktor lokal tentang jenis atap yang paling cocok di daerah Anda, baik dari segi iklim maupun ketersediaan.

10. Jangan Lupakan Biaya Perawatan

Beberapa jenis atap memerlukan perawatan rutin seperti pengecatan ulang, pembersihan lumut, atau pemeriksaan baut dan sambungan.

Jika Anda ingin atap yang minim perawatan, pertimbangkan:

- Genteng beton atau bitumen

- Atap galvalum dengan lapisan anti karat

- Genteng keramik yang tidak perlu dicat ulang

Perawatan rutin akan membantu memperpanjang umur atap dan menghindari biaya perbaikan besar di kemudian hari.

Pilih Atap dengan Cerdas, Rumah Nyaman Jangka Panjang

Memilih atap rumah memang bukan pekerjaan mudah. Tapi dengan memahami jenis bahan, membandingkan harga.

Memperhatikan daya tahan, dan menyesuaikan dengan kebutuhan rumah, Anda bisa mendapatkan atap yang murah, berkualitas, dan tahan lama.

Ingat, atap adalah pelindung utama rumah Anda. Jangan hanya terpaku pada harga murah—pastikan juga kualitas dan keawetannya.

Dengan mengikuti panduan di atas, Anda tidak hanya menghemat biaya, tapi juga membuat rumah terasa lebih nyaman, aman, dan tentunya sedap dipandang dari luar.

Load More