SuaraKaltim.id - Demi memperkuat fondasi pembangunan ekonomi lokal yang berakar pada budaya dan pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan kunjungan kerja ke Kota Yogyakarta, Rabu, 2 Juli 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya konkret PPU untuk menyerap praktik-praktik inspiratif dari daerah lain yang telah lebih dulu sukses dalam pengembangan sektor kreatif dan UMKM.
Rombongan yang dipimpin Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, diterima hangat oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan, dan jajaran di Ruang Nakula, Balai Kota Yogyakarta.
Suasana dialog berlangsung akrab, diwarnai diskusi strategis yang menyoroti pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor.
“Kota Yogyakarta dikenal sebagai salah satu daerah yang sukses dalam pengembangan ekonomi kreatif serta pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif. Kami ingin belajar dari strategi serta langkah-langkah konkret yang telah dilakukan, agar dapat diadaptasi di PPU,” ujar Abdul Waris, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis, 3 Juli 2025.
Bagi Pemda PPU, kunjungan ini bukan semata kunjungan seremonial, melainkan bagian dari proses mencari inspirasi yang bisa dikontekstualisasikan sesuai dengan kondisi lokal.
Fokus perhatian diarahkan pada cara pengelolaan potensi daerah, pelibatan aktif warga dalam pembangunan, hingga bagaimana kebijakan tetap menghormati kearifan lokal.
Wawan Hermawan, Wakil Wali Kota Yogyakarta, tak segan berbagi cerita tentang bagaimana Yogyakarta membangun dari keterbatasan. Minimnya sumber daya alam justru menjadi pemantik kreativitas.
“Kota Yogyakarta ini tidak punya sumber daya alam. Kami ini sebenarnya kepepet, tapi dari situ justru kami dituntut untuk menjadi kreatif,” ungkap Wawan.
Baca Juga: Penajam Perkuat Desa Lewat Koperasi Merah Putih, Siap Sambut IKN
Salah satu terobosan yang dibagikan adalah revitalisasi Batik Segoro Amarto Reborn—program pelestarian batik klasik yang dikerjakan secara manual tanpa teknik printing dan melibatkan berbagai kalangan, termasuk pelajar, dalam koperasi berbasis nasionalisme bernama Koperasi Merah Putih.
“Program ini nantinya juga akan didukung melalui pembentukan Koperasi Merah Putih, yang melibatkan pegawai hingga pelajar. Kami secara tegas melarang teknik printing dalam produksinya, demi menjaga keaslian dan memberdayakan perajin batik lokal,” jelasnya.
Pemda PPU menilai, pendekatan semacam ini relevan untuk diadaptasi dalam membangun wilayah yang sedang bertumbuh, seperti daerah yang sebagian wilayahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.
Selain membuka ruang kerja sama antardaerah, kunjungan ini juga menegaskan keseriusan PPU dalam merancang strategi pembangunan ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berbasis budaya.
574 CASN Otorita IKN Siap Tempati Rusun ASN di Kawasan Nusantara
Langkah konkret untuk mewujudkan pemerintahan yang inklusif terus ditunjukkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
3 Mobil Kecil Toyota Paling Populer, Dikenal Irit dan Bandel Dipakai Harian
-
5 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik, Pilihan Rasional Anak Muda dan Keluarga Baru
-
5 Body Lotion Efektif untuk Kulit Kering, Ringan dan Nyaman Dipakai Harian
-
Bocoran Huawei Mate 80, Dikabarkan Punya RAM 20GB Jelang Peluncuran
-
Truk Sawit di Kaltim Wajib Pakai Plat KT untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah