Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 03 Juli 2025 | 18:37 WIB
Wabup PPU, Abdul Waris Muin (dua dari kanan), menerima cenderamata dari Walkot Yogyakarta, Wawan Hermawan. [kaltimtoday.co]

Salah satunya, dengan membuka ruang selebar-lebarnya bagi putra-putri Kalimantan untuk berperan aktif dalam proses pembangunan dan pengelolaan ibu kota negara yang baru.

Hal itu disampaikan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, saat berada di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kamis, 3 Juli 2025.

"Putra-putri daerah diberikan peran dalam membangun dan mengelola ibu kota negara baru," ujar Basuki, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Dalam rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) OIKN gelombang pertama, komitmen itu terlihat jelas.

Baca Juga: Penajam Perkuat Desa Lewat Koperasi Merah Putih, Siap Sambut IKN

Dari total 574 peserta yang telah menjalani pendidikan dan pelatihan bela negara, sekitar 30 persen merupakan warga asli Kalimantan.

"Dari 574 calon aparatur sipil negara (ASN) Otorita IKN, sekitar 30 persen merupakan putra-putri Kalimantan," tambahnya.

Angka tersebut menjadi bukti nyata bahwa kebijakan OIKN tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan SDM, tetapi juga memberi prioritas pada representasi lokal.

Basuki menegaskan bahwa putra-putri daerah tidak sekadar diberi tempat, namun juga dibekali dengan fondasi karakter yang kuat.

"Putra-putri daerah itu bukan hanya mendapat kesempatan, tapi juga sudah dibekali nilai-nilai perjuangan dan semangat pengabdian yang menjadi modal penting untuk menjalankan tugas di lapangan," katanya.

Baca Juga: IKN Bukan Hanya Pusat Pemerintahan, Tapi Juga Panggung Seni Internasional

Dari total 574 CASN yang diterima, sebanyak 328 merupakan laki-laki dan 247 perempuan.

Mereka adalah hasil seleksi ketat yang digelar sejak 19 Agustus 2024. Awalnya, 582 peserta dinyatakan lolos, namun delapan orang memilih mengundurkan diri.

Lebih lanjut, Basuki memaparkan bahwa sebaran peserta cukup merata.

Sebanyak 181 orang (31,5 persen) berasal dari Kalimantan, 274 orang (47,6 persen) dari wilayah luar Jawa seperti Papua, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sumatera. Sementara 120 peserta (20,9 persen) berasal dari Pulau Jawa.

Keberagaman tersebut, menurutnya, mencerminkan semangat Indonesia-sentris yang menjadi identitas IKN.

“Keberagaman latar belakang CASN angkatan pertama itu justru menjadi kekuatan Otorita IKN sebagai institusi baru yang merepresentasikan semangat Indonesia-sentris,” ucapnya.

Load More