SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai bergerak cepat menghadapi tantangan pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan baru.
Salah satu fokus utama adalah penyediaan infrastruktur pendidikan yang memadai, termasuk memastikan ketersediaan guru di sekolah-sekolah yang baru dibangun.
Meski menghadapi keterbatasan jumlah tenaga pengajar, Pemkot tetap berkomitmen agar kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.
Solusinya pun beragam—dari penugasan guru swasta sementara, pemanfaatan jalur rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), hingga pembukaan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di sektor pendidikan.
Hal itu ia sampaikan saat berada di Balikpapan, Selasa, 15 Juli 2025.
“Kalau kurang, kita buka rekrutmen. Mereka yang mau jadi guru nanti koordinasi dengan Pak Sekda. Memang kami kekurangan guru,” ujar Rahmad, disadur dari ANTARA, Rabu, 16 Juli 2025.
Rahmad menjelaskan bahwa proses rekrutmen nasional memang tidak bisa instan, sehingga langkah-langkah taktis sementara telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan.
Koordinasi dengan pemerintah pusat juga sedang dilakukan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan guru di sekolah baru seperti SMP Negeri 27 yang mulai beroperasi tahun ajaran ini.
“P3K sudah ada. Tapi kalau masih kurang, kami pakai tenaga bantuan. Sekarang juga teman-teman di disdik lagi koordinasi ke Jakarta soal itu,” tambahnya.
Baca Juga: Gedung Belum Siap, Sekolah Rakyat di Kaltim Jalan Dulu Pakai Skema Rintisan
Menariknya, Rahmad menekankan bahwa pembangunan sekolah tidak semata-mata untuk menjawab kebutuhan saat ini, melainkan juga sebagai strategi jangka panjang menghadapi lonjakan penduduk di kawasan baru.
“Ya memang, karena penduduk di sana masih sedikit. Tapi kami membangun sekolah bukan untuk sekarang aja. Kami pikirkan lima sampai tiga tahun ke depan,” katanya.
Ia merujuk pada kawasan sekitar SMPN 21 yang kini masih sepi murid, namun diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan baru, baik untuk industri maupun permukiman.
Pemkot yakin kebutuhan akan pendidikan dasar di wilayah tersebut akan melonjak dalam waktu dekat.
“Kawasan itu ke depan bakal jadi kawasan industri, perumahan, dan kawasan elit. Jadi pasti akan ramai. Makanya sekolahnya disiapkan dulu,” ujarnya.
Rahmad menegaskan bahwa membangun sekolah sejak awal lebih baik ketimbang menunggu hingga anak-anak usia sekolah datang tanpa kesiapan fasilitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga
-
4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
-
6 Mobil Kecil Bekas untuk Harian Wanita dan Anak Muda: Irit dan Stylish!
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras BRI Kapal Hingga ke Pelosok Kepulauan Indonesia
-
Honda Mobilio 2017, Mobil Irit dan Stylish Incaran Keluarga Indonesia