Denada S Putri
Sabtu, 19 Juli 2025 | 15:08 WIB
Penumpang di Bandara APT Pranoto Samarinda. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Mobilitas masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) melalui jalur udara dan laut menunjukkan tren fluktuatif pada Mei 2025.

Penurunan signifikan terjadi pada jumlah penumpang domestik, baik di sektor penerbangan maupun pelayaran, sementara penerbangan internasional justru mengalami lonjakan tajam.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, dalam rilis resmi pada Jumat, 18 Juli 2025.

“Jumlah penumpang transportasi udara dan laut di Kalimantan Timur mengalami penurunan signifikan pada Mei 2025 dibandingkan bulan sebelumnya,” jelas Yusniar, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu, 19 Juli 2025.

Menurut data yang dipaparkan, jumlah penumpang penerbangan domestik yang berangkat dari berbagai bandara di Kaltim sepanjang Mei 2025 tercatat sebanyak 202.376 orang, turun 13,54 persen dibandingkan April.

Penurunan tercatat merata di beberapa bandara utama, yakni:

  1. Bandara APT Pranoto Samarinda: turun 15,06 persen
  2. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan: turun 14,11 persen
  3. Bandara Kalimarau Berau: turun 8,24 persen
  4. Bandara Datah Dawai Mahakam Ulu: turun 5,42 persen

Sebaliknya, sektor penerbangan internasional mencatatkan peningkatan signifikan.

Pada Mei 2025, tercatat 9.654 penumpang internasional, meningkat 114,68 persen dibandingkan April 2025.

Secara kumulatif sejak Januari hingga Mei, jumlah penumpang internasional mencapai 28.047 orang, tumbuh 35,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: 2.836 Kasus DBD di Kaltim, Dinkes Minta Warga Jangan Lengah

Sementara itu, penumpang domestik dalam lima bulan pertama tahun ini tercatat 1.145.485 orang, atau hanya naik tipis 0,13 persen dibandingkan periode Januari–Mei 2024.

Di jalur laut, tren serupa juga terlihat. Pada Mei 2025, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri menurun menjadi 61.268 orang, turun tajam 22,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun secara akumulatif, Januari hingga Mei 2025 justru menunjukkan pertumbuhan yang kuat: 277.073 penumpang, naik 35,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi logistik, pengangkutan barang lewat laut pada Mei 2025 tercatat 8,49 juta ton, turun 3,70 persen dibandingkan April.

Tetapi total volume pengangkutan barang sejak Januari hingga Mei mencapai 42,8 juta ton, naik 2,68 persen secara tahunan.

Data ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat pelemahan bulanan pada sektor penumpang, secara tahunan baik sektor laut maupun udara tetap menunjukkan pertumbuhan positif, terutama di penerbangan internasional dan sektor logistik.

Potensi Pajak Capai Triliunan, Kaltim Perkuat Pelayanan hingga Wilayah 3T

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus berinovasi dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pajak masyarakat.

Lewat strategi yang lebih persuasif dan memberi penghargaan kepada wajib pajak patuh, Pemprov meluncurkan program undian berhadiah yang mencakup paket umrah, wisata religi, sepeda motor, hingga uang tunai.

Program ini diumumkan langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud atau yang akrab disapa Harum, dalam peresmian Kantor UPTD Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (PPRD) di Berau dan Paser, Rabu, 16 Juli 2025.

Undian dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 mendatang.

“Ini adalah bentuk penghargaan nyata atas kontribusi masyarakat dalam pembangunan. Pajak yang dibayarkan dengan tertib sangat membantu percepatan pembangunan daerah,” ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu, 19 Juli 2025.

Langkah ini juga diiringi dengan peningkatan layanan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), seperti di kawasan kepulauan Berau.

Gubernur Harum menyampaikan apresiasi kepada para petugas Samsat yang tetap menjalankan tugas di wilayah dengan keterbatasan akses.

Pemprov Kaltim mengandalkan kolaborasi antarinstansi untuk menjangkau seluruh masyarakat, termasuk melalui Samsat keliling, peran aktif Bhabinkamtibmas, dan program Geber RT.

“Geber RT menjadi bukti hadirnya pemerintah dalam mendorong kesadaran pajak yang merata di seluruh wilayah,” tambah Gubernur Harum.

Ia juga mendorong sinergi antara Ditlantas Polda Kaltim dan PT Jasa Raharja, terutama dalam pengelolaan dana kecelakaan lalu lintas dan peningkatan pelayanan Samsat.

Bahkan, ia meminta pihak kepolisian segera menggelar razia kendaraan guna mendorong kepatuhan pembayaran pajak.

Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati, dalam laporannya mengungkapkan potensi penerimaan dari kendaraan bermotor di dua kabupaten tersebut.

Di Berau, dengan 210.563 kendaraan, target pajak PKB dan BBNKB mencapai Rp 136,49 miliar. Layanan Samsat tersebar di berbagai titik strategis seperti Bank Kaltimtara, Samsat Keliling, dan Bus Pelita.

Sementara di Paser, terdapat 223.160 kendaraan dengan target pajak sebesar Rp 110 miliar.

Warga dapat mengakses layanan melalui Samsat Induk dan beberapa titik layanan seperti KCP Kuaro dan Samsat Paten di Batu Engau.

Digitalisasi juga menjadi salah satu fokus Pemprov. Pembayaran pajak kini bisa dilakukan melalui platform digital seperti ATM, mobile banking, Tokopedia, LinkAja, Gojek, hingga layanan antar dari Samsat Delivery.

Selain itu, tersedia juga E-Samsat Bhabinkamtibmas dan aplikasi SIGNAL milik Korlantas Polri.

Meski begitu, Pemprov masih menghadapi tantangan, khususnya ketidaksesuaian data kendaraan, keterbatasan geografis, serta unit kendaraan yang hilang atau rusak dan belum dilaporkan.

Pelayanan jemput bola di wilayah seperti Maratua dan Derawan hanya bisa dilakukan seminggu sekali.

Secara keseluruhan, per Juli 2025, jumlah kendaraan bermotor yang tercatat di Kaltim mencapai 3,38 juta unit.

Dari target penerimaan PKB sebesar Rp 2,05 triliun, baru 44,2 persen yang terealisasi.

Sementara itu, sektor BBNKB mengalami penurunan 28 persen karena melemahnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru, sebagaimana dilaporkan GAIKINDO.

Program pemutihan pajak Gratispol yang berlangsung April hingga Juni 2025 memberi dampak signifikan.

Total penerimaan mencapai Rp 583 miliar, termasuk opsen sebesar Rp 203,8 miliar.

Kepala Bapenda menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penguatan sistem perpajakan daerah.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memperluas layanan perpajakan demi mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Load More