“Kementerian PU,” kata dia, “memperkirakan pembangunan satu Sekolah Rakyat butuh anggaran sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar.”
Dana tersebut, lanjut Waris, diperuntukkan bagi pembangunan ruang kelas untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, termasuk fasilitas asrama dan mebeler yang akan menunjang proses belajar-mengajar.
Dengan konsep boarding school berbasis afirmasi ini, Sekolah Rakyat di Penajam diharapkan mampu menjawab kebutuhan pendidikan kelompok marjinal sekaligus memperkuat posisi PPU sebagai daerah penyangga utama IKN.
Menyongsong IKN, Layanan Kesehatan PPU Diperkuat Lewat Dua RSUD Strategis
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), terus memperkuat infrastruktur kesehatan sebagai bagian dari peran strategisnya mendukung kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sebagian besar wilayahnya berada di Kecamatan Sepaku.
Langkah ini dikemas dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan dan kapasitas fasilitas kesehatan di rumah sakit daerah milik pemerintah kabupaten.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menegaskan bahwa upaya tersebut menjadi bagian dari respons terhadap dinamika dan kebutuhan baru yang akan muncul seiring berkembangnya kawasan IKN.
Hal itu disampaikan Mudyat Noor ketika ditanya soal kesiapan songsong IKN, di Penajam, Senin, 21 Juli 2025.
"Salah satu langkah strategis sambut IKN dengan upaya tingkatkan kualitas pelayanan kesehatan," ujar Mudyat disadur dari ANTARA, Selasa, 22 Juli 2025.
Baca Juga: Evaluasi Dulu, Baru Putuskan: DPR Wanti-wanti soal Wacana Penundaan IKN
Pemerintah daerah telah menyiapkan rencana jangka menengah untuk pengembangan RSUD Ratu Aji Putri Botung, yang akan dikembangkan menjadi bangunan empat lantai.
Rumah sakit ini dirancang untuk menjawab kebutuhan layanan medis yang semakin kompleks, baik dari warga lokal maupun penduduk baru di sekitar IKN.
Pembangunan rumah sakit tersebut ditargetkan rampung dalam lima tahun mendatang. Namun, struktur fisik gedung ditargetkan bisa selesai dalam satu hingga dua tahun.
“Meningkatkan fasilitas rumah sakit butuh biaya yang besar, sehingga pemerintah daerah telah meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan,” kata Mudyat Noor.
Selain itu, RSUD Sepaku yang berlokasi di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku—wilayah yang masuk dalam kawasan IKN—juga sudah lebih dulu dikembangkan.
Rumah sakit ini mendapat dukungan dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan senilai sekitar Rp 71 miliar, yang difokuskan pada peningkatan fasilitas layanan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
- 
            
              Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
- 
            
              Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
- 
            
              Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
- 
            
              Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur