Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya terhadap pembangunan manusia berbasis keadilan dengan menjadikan mahasiswa dari daerah tertinggal sebagai fokus utama dalam distribusi beasiswa strategis Gratispol.
Mahasiswa asal Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) kini diprioritaskan untuk memperoleh akses pendidikan tinggi berkualitas.
Langkah ini diyakini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah, terutama di daerah dengan angka kemiskinan relatif tinggi.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Kaltim, Dasmiah, saat berada di Samarinda, Jumat, 11 Juli 2025.
“Mahasiswa dari Mahulu dan Kubar menjadi perhatian utama. Pendidikan adalah salah satu cara untuk mengangkat taraf hidup mereka,” ujar Dasmiah, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu, 13 Juli 2025.
Tak hanya untuk mendukung prestasi akademik, skema ini juga diarahkan untuk melahirkan SDM unggul yang kelak dapat kembali membangun daerah asal mereka. Untuk itu,
Gratispol bagi mahasiswa luar provinsi diberikan secara selektif, salah satunya hanya kepada yang diterima di 10 perguruan tinggi negeri terbaik seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), atau yang menempuh studi di bidang-bidang strategis yang belum tersedia di Kaltim.
“Harapannya, ilmu yang mereka peroleh bisa dibawa pulang dan dimanfaatkan untuk membangun daerah asal,” jelas Dasmiah.
Pemprov juga menjaga akuntabilitas program ini melalui sistem evaluasi berkala. Setiap semester, capaian akademik para penerima akan ditinjau.
Baca Juga: Pasang Laut Ancam Pesisir Kaltim 1316 Mei, BMKG Imbau Masyarakat Siaga
Bila tidak memenuhi standar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), maka bantuan akan dihentikan secara otomatis.
“Ini murni beasiswa berbasis prestasi dan tanggung jawab. Kalau IPK turun, otomatis tidak bisa lanjut,” tegas Dasmiah.
Di sisi lain, Dasmiah juga mengajak mahasiswa untuk lebih mempertimbangkan kampus-kampus lokal sebagai pilihan utama.
Selain untuk membangun kepercayaan terhadap kualitas pendidikan tinggi di Kaltim, langkah ini juga diyakini mampu memperkuat kapasitas institusi pendidikan di daerah.
Tahun ini, Pemprov Kaltim menetapkan kuota 857 penerima Gratispol untuk mahasiswa luar provinsi dan 89 untuk studi luar negeri.
Pada 2026 mendatang, target tersebut akan ditingkatkan menjadi masing-masing 892 dan 133 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Roda Perekonomian UMKM dan Warga Berputar Berkat Program MBG
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio
-
Kepala Daerah Sangat Berperan di Program MBG, Nanik: Jadi Conductor dan Arranger