SuaraKaltim.id - Meskipun secara keseluruhan ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami tekanan, sektor produk kimia mencatatkan lonjakan signifikan dan menjadi penopang utama dalam menahan laju penurunan ekspor daerah ini selama paruh pertama 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana, di Samarinda, Minggu, 3 Agustus 2025.
"Secara kumulatif nilai ekspor Kaltim selama Januari–Juni (semester I-2025) tercatat sebesar 10,03 juta dolar AS, turun sebesar 17,49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2024," kata Yusniar disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Dari data BPS, ekspor produk kimia nonmigas menunjukkan performa paling positif dengan kenaikan tajam sebesar 148,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilainya meningkat dari 93,38 juta dolar AS di semester I-2024 menjadi 232,35 juta dolar AS pada semester I-2025.
Namun secara nilai, batu bara masih menjadi kontributor terbesar ekspor nonmigas Kaltim.
Komoditas ini menyumbang 6,99 miliar dolar AS selama Januari–Juni 2025, meski nilainya turun tajam sebesar 21,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di posisi kedua sebagai penyumbang ekspor nonmigas adalah kelompok produk lemak dan minyak hewani/nabati dengan nilai 1,26 miliar dolar AS, juga mengalami penurunan sebesar 6,17 persen dibanding tahun lalu.
"Pada periode Januari–Juni 2025, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Provinsi Kaltim dengan peranan sebesar 69,75 persen. Hasil industri di posisi kedua dengan peranan 20,58 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan peranan 9,58 persen," ujar Yusniar.
Baca Juga: Kaltim Mulai Lepas Ketergantungan Batu Bara, UMKM Jadi Pilar Baru Ekonomi
Sementara dari sisi negara tujuan, China tetap menjadi mitra dagang utama Kaltim, menyerap 30,34 persen ekspor atau senilai 2,75 miliar dolar AS.
Disusul India dengan 1,54 miliar dolar AS (17,02 persen) dan Filipina 862,48 juta dolar AS (9,51 persen).
Di sisi lain, performa ekspor pada Juni 2025 tercatat mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.
Ekspor migas menyentuh 138,47 juta dolar AS (turun 8,52 persen), sedangkan ekspor nonmigas turun 2,89 persen menjadi 1,47 miliar dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Wamendagri Dorong Kepala Daerah Bangun Ekosistem Inovasi Berbasis Riset
-
DPR Dukung Pemerataan Jalan di Kaltim, Dorong Akses Mudah Menuju IKN
-
TNI AU Naik Kelas, A400M Bawa Indonesia ke Liga Mobilitas Strategis Regional
-
Gibran Dorong Percepatan Pembangunan Papua Lewat Dua Lembaga Khusus
-
Cak Imin: Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Dimulai Akhir Tahun Ini