Denada S Putri
Minggu, 10 Agustus 2025 | 20:26 WIB
Ilustrasi ekspor-impor. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong penguatan perdagangan lintas wilayah bersama Kalimantan Utara (Kaltara) untuk memasarkan produk unggulan lokal hingga ke pasar internasional.

Langkah ini dinilai strategis untuk menggenjot ekspor sekaligus memperkokoh peran Kalimantan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menyebut, wilayahnya telah memiliki fasilitas pendukung ekspor, yaitu Export Center Balikpapan, yang baru saja diresmikan Menteri Perdagangan Budi Santoso di Galeri UMKM Balikpapan.

Pusat ini menjadi pintu bagi pelaku UMKM menjangkau 33 negara dan 46 cabang tujuan ekspor.

Hal itu disampaikan Rudy Mas'ud, usai penandatanganan kesepakatan bersama Pemprov Kaltim dan Pemprov Kaltara di Tarakan, Jumat, 8 Agustus 2025.

“Dengan Export Center Balikpapan, Kaltim siap bersinergi dan berkolaborasi untuk perdagangan antar wilayah Kalimantan, sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau dan ekonomi biru Kalimantan Utara,” ujar Rudy, disadur dari ANTARA, Minggu, 10 Agustus 2025.

Menurutnya, Kaltim dan Kaltara memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem ekonomi perbatasan berbasis komoditas unggulan.

Baik sektor kehutanan, pertanian, perikanan, hingga industri berkelanjutan di kawasan industri hijau Tanjung Palas Timur dinilai bisa menjadi mitra strategis dalam pengembangan ekonomi hijau.

"Kami memandang penting adanya program bersama dalam pemberdayaan UMKM perbatasan, peningkatan kapasitas SDM lokal, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses pasar dan distribusi barang," kata Rudy.

Baca Juga: Diskominfo Kaltim: Perlindungan Anak dari Konten Digital Butuh Kolaborasi Semua Pihak

Rudy mencontohkan, Kaltara memiliki beras premium Krayan yang dikenal hingga istana raja dan presiden di Asia Tenggara, serta potensi kelapa sawit, pohon polonia, dan komoditas bernilai tinggi seperti keratom yang harganya mencapai Rp 98 juta per kilogram.

Sementara potensi ekonomi biru meliputi kepiting, kerang, udang, dan hasil laut lain yang juga dimiliki Kaltim.

Produk-produk ini, lanjutnya, dapat dipadukan dan diekspor langsung dari Balikpapan sebagai hub perdagangan internasional.

"Mari kita jadikan kesepakatan hari ini sebagai momentum memperkuat solidaritas regional Kalimantan, yang bukan hanya menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia bagian timur," tegas Rudy.

Load More