SuaraKaltim.id - Petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), kini mendapat pembekalan khusus tentang cara penggunaan pestisida.
Edukasi ini digencarkan agar produktivitas padi meningkat, sekaligus menjaga keselamatan petani serta kelestarian lingkungan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, Minggu, 24 Agustus 2025.
"Pengetahuan dan pemahaman pestisida, termasuk pengelolaan bahan kimia seperti parakuat harus diberikan secara bijak dan benar kepada petani," ujar Andi, disadur dari ANTARA, Senin, 25 Agustus 2025.
Menurutnya, laju pertumbuhan tanaman memang sangat terbantu dengan pestisida dan parakuat, tetapi risiko dampak buruk juga tidak bisa diabaikan.
Karena itu, edukasi tentang tata cara pemakaian yang tepat dan sesuai dosis mutlak diperlukan.
"Penggunaan bahan kimia harus disertai pengetahuan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan maupun kesehatan," tambah Andi.
Ia menekankan, pemakaian parakuat yang melebihi takaran bisa berbahaya bagi petani itu sendiri hingga merusak ekosistem sekitar.
Dengan pemahaman yang benar, manfaat pestisida tetap bisa dirasakan tanpa mengorbankan keselamatan.
Baca Juga: 1.453 Pelajar PPU Terima Beasiswa, Disiapkan Jadi SDM Unggul untuk IKN
Sejalan dengan itu, Pemkab PPU menargetkan produktivitas padi meningkat hingga 3–4 ton per hektare.
Dari total lahan produktif seluas 14.070 hektare, tercatat pada 2024 hasil panen padi mencapai 50.672 ton gabah kering panen (GKP).
Sementara musim tanam pertama 2025 menghasilkan sekitar 24.500 ton GKP.
Pemerintah daerah juga mendorong optimalisasi musim tanam April–September 2025 dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (ALISHTER) yang fokus memberikan pendampingan soal penggunaan pestisida.
“ALISHTER memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas lahan, karena asosiasi tersebut berfokus memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan parakuat,” tutur Andi.
Ia menambahkan, upaya peningkatan produktivitas terus dijalankan di empat kecamatan sentra padi di PPU, yakni Penajam, Waru, Babulu, dan Sepaku yang menjadi wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
4 Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang, Makeup Flawless dan Cerah Natural
-
Jauh dari Harapan, CSR di Kaltim Dinilai Gagal Mengurangi Jurang Kesejahteraan
-
Pemilik Tanah Tagih Kepastian, Pemkot Bontang Minta Bukti Legalitas
-
Lahan Warga Jadi Jalan 12 Meter, Ganti Rugi Tak Pernah Datang
-
7 Mobil Bekas Mulai 70 Jutaan, Efisien untuk Pengalaman sebagai Mobil Pertama