SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda mengingatkan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan yang diperkirakan turun pada 10 hari pertama September 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto, Riza Arian Noor, mengatakan sebagian besar wilayah Kaltim berpeluang diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga sedang.
Hujan ini berpotensi disertai petir dan angin kencang sehingga menimbulkan dampak seperti banjir, longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.
Hal itu disampaikan Riza saat berada di Samarinda, Selasa, 2 September 2025.
"Sebagian besar wilayah Kaltim pada 10 hari pertama September memiliki peluang curah hujan antara 70-80 persen," ujarnya, disadur dari ANTARA, Rabu, 3 September 2025.
Ia menjelaskan, wilayah timur dan selatan Kaltim, seperti Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser, diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah 0–50 milimeter dengan peluang lebih dari 70 persen.
Sementara bagian utara hingga barat seperti Berau, Kutai Timur (Kutim), Kutai Barat (Kubar), Mahakam Ulu (Mahulu), dan Bontang, berpotensi diguyur hujan kategori menengah 50–150 mm dengan peluang lebih dari 80 persen.
Riza menambahkan, berdasarkan prakiraan deterministik, sebagian besar wilayah Kaltim akan mengalami curah hujan kategori menengah pada dasarian I September.
Sedangkan sebagian wilayah barat hingga selatan diprediksi mengalami curah hujan rendah antara 20–50 mm.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Rob dan Gangguan Ekonomi di Pesisir Kaltim
Sifat hujan pada periode ini juga diperkirakan berada pada kategori atas normal, yakni 116–200 persen. Namun, beberapa daerah seperti Kutai Kartanegara (Kukar) bagian timur, Penajam Paser Utara (PPU) bagian barat, Bontang, sebagian Kutim, Mahulu bagian barat, dan Berau bagian utara, berpotensi mengalami sifat hujan kategori normal.
Selain itu, hasil pemantauan dasarian III Agustus menunjukkan rata-rata hari tanpa hujan (HTH) di Kaltim masih tergolong singkat.
"Wilayah dengan durasi HTH terpanjang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara, tepatnya di Kecamatan Muara Jawa, yakni dengan durasi hari tanpa hujan mencapai tujuh hari," kata Riza.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Buang Peluang! Timnas Indonesia U-23 Ditahan Laos
-
Dulu Dicibir Soal Demo, Sekarang Cinta Laura Jadi 'Suara Hati' Netizen
-
Kick Off Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Laos
-
Karier Berliku Adrian Wibowo: Dari Galang Dana Rp39 Juta Hingga Dipanggil Timnas Indonesia
-
3 Rekomendasi HP MediaTek Helio G200, Murah tapi Gahar!
Terkini
-
IKN Butuh Dukungan, Kemenkumham Tegaskan MBG di Penajam Jangan Asal Jalan
-
SMAN 16 Samarinda dan BPVP Jadi Titik Awal Sekolah Rakyat Kaltim
-
Sudah 70 Persen Dikerjakan, Proyek Turap Kanaan Bontang Tersendat Gegara Sengketa
-
PPU Bangun Rumah Singgah Senilai Rp 700 Juta, Perkuat Layanan Sosial Mitra IKN
-
Anti-Flexing! Gubernur dan Wagub Kaltim Pilih Kesederhanaan daripada Pamer Harta