SuaraKaltim.id - Tim Anggrek 1 Cabang Nangka, Remisor, saksi yang pertama menemukan bangkai Helikopter BK117 D3 mengungkapkan setelah melihat serpihan fisik helikopter di hutan Gunung Belumutan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu pukul 14.45 WITA.
Warga Desa Gunung Raya itu menjelaskan awalnya tim berangkat pada Rabu sekitar pukul 05.00 WITA, di tengah hutan menaiki gunung dan turunan lembah.
“Kami menggunakan titik koordinat yang sebelumnya diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Walaupun ada informasi simpang siur, kami tetap pakai petunjuk KNKT,” ujarnya di Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Rabu malam 3 September 2025.
Setelah itu, naik ke Gunung Putar, tidak ada hasil dan lanjut ke Gunung Belumutan. Saat tiba di Gunung Belumutan turun sedikit sekitar pukul 14.45 WITA, terlihat bentuk seperti atap pondok.
“Setelah mendekat ternyata bagian ekor helikopter yang terpisah dari badan, kami yakin itu helikopter setelah mendekat,” tutur Remisor.
Dia mengungkapkan bangkai helikopter yang hangus itu berada 300 meter dari puncak Gunung Belumutan, dan sekitar 300 meter dari titik koordinat saat hilang kontak pada Senin (1/9). “Kemiringan tanah di lapangan 75 derajat, medan cukup sulit,” ungkap Remisor.
Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo dalam konferensi pers di Banjarbaru, Rabu malam, mengatakan bangkai helikopter ditemukan Tim SAR darat sekitar pukul 14.45 WITA.
“Satu jasad ditemukan sekitar pukul 15.53 WITA, berjarak 100 meter dari bangkai helikopter. Sedangkan tujuh jasad lain masih dilakukan pencarian,” ujar dia.
SRU Darat Alpha Team yang dipimpin oleh Adi Maulana (Koordinator Pos SAR Kotabaru) berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh KNKT.
Baca Juga: IKN Butuh Tenaga Ahli Konservasi, Dishut Kaltim Siapkan Pelatihan Khusus
“Korban telah dilakukan proses body packing dan siap dievakuasi ke Posko Lapangan,” tutur Yudhi.
Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air sebelumnya mengalami hilang kontak saat terbang di sekitar Mentewe, Tanah Bumbu, Provinsi Kalsel pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 WITA.
Helikopter tersebut membawa delapan orang, terdiri atas seorang pilot, seorang engineer, dan enam penumpang, yakni Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Hetifah Tekankan Pentingnya Satgas Anti-Kekerasan di Perguruan Tinggi
-
Hilirisasi Mineral dan Batubara Jadi Fokus Laporan Bahlil ke Prabowo
-
Bahlil Lahadalia Santai Tanggapi Teguran Menteri oleh Presiden Prabowo
-
Teddy Indra Wijaya Dinilai Jadi Penghubung Kunci antara Presiden dan Rakyat
-
Dua Sosok yang Paling Disorot di Kabinet Prabowo: Purbaya dan Teddy