- Pemeriksaan Isran Noor di Kejati Kaltim, Kasus Hibah DBON Kian Melebar
- Kejati Kaltim Dalami Kasus Korupsi Hibah DBON, Tersangka Baru Berpotensi Muncul
- Kejati Kaltim Genjot Penyidikan Korupsi DBON: Sekda hingga Bendahara Diperiksa
SuaraKaltim.id - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor, telah menjalani pemeriksaan maraton selama tujuh jam terkait kasus dugaan korupsi dana hibah Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tahun anggaran 2023.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Kaltim, Tony Yuswanto, membenarkan agenda pemeriksaan tersebut.
“Tim penyidik Pidsus melakukan pemeriksaan terhadap IN selaku mantan Gubernur Kaltim sebagai saksi dalam dugaan perkara DBON. Pemeriksaan dilakukan oleh tim selama 7 jam seputar masalah DBON,” jelasnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 23 September 2025.
Ia menambahkan, kerugian negara akibat dugaan penyimpangan dana hibah DBON masih menunggu perhitungan resmi.
“Secara resmi kemarin penyidik juga menyampaikan perkiraan sekitar puluhan miliar,” imbuh Tony.
Hingga kini, lebih dari 30 saksi dan ahli telah dimintai keterangan oleh penyidik, termasuk Isran Noor.
Usai menjalani pemeriksaan, Isran Noor turut buka suara. Ia menyebut dimintai keterangan sejak pukul 11.00 Wita hingga petang.
“Saya hari ini dari jam 11 sampai sekarang baru selesai dimintai keterangan. Pertama soal pengelolaan DBON, kedua pengelolaan dana KTE Kutai Timur. Kalau DBON ini baru, kalau KTE sudah lama,” kata Isran.
Mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) itu menjelaskan, materi pertanyaan yang diajukan penyidik berkaitan dengan perannya sebagai gubernur, terutama saat menandatangani Surat Keputusan (SK) DBON.
Baca Juga: 70 Sekolah di Kaltim Terapkan Kelas Bilingual, Cetak Generasi Siap Global
“(Pertanyaan) mengenai tugas sebagai gubernur yang menandatangani SK DBON, kemudian mengenai yang lain juga banyak,” ujarnya.
Ia menegaskan sikapnya yang kooperatif selama pemeriksaan.
“Gak masalah kita berikan penjelasan kepada kejaksaan,” tegas Isran.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan sudah dua kali dimintai keterangan untuk kasus PT Kutai Timur Energi (KTE), sedangkan untuk DBON baru kali ini.
“Kalau KTE saya sudah dua kali. Tapi waktu itu, waktu pemeriksaan sebelumnya, belum ada tersangkanya. Nah, ini sudah ada tersangkanya. Kalau yang DBON, baru sekali, sudah ada tersangkanya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus dugaan korupsi hibah DBON Kaltim tahun anggaran 2023 telah menjerat dua pejabat, yaitu Agus Hari Kesuma (Kepala Dispora Kaltim) dan Zairin Zain (Mantan Ketua Sekretariat DBON Kaltim).
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
Terkini
-
Isran Noor Jadi Saksi Kunci? Pemeriksaan DBON Singgung Peran Gubernur
-
IKN Mantap Jadi Ibu Kota Politik 2028, Kompleks Legislatif dan Yudikatif Segera Dibangun
-
Pemeriksaan Isran Noor di Kejati Kaltim, Kasus Hibah DBON Kian Melebar
-
Kejati Kaltim Dalami Kasus Korupsi Hibah DBON, Tersangka Baru Berpotensi Muncul
-
Dari Pasar Sepaku hingga Jalan Baru, Sinergi IKN dan PPU Makin Nyata